Gempa Seperti Apa yang Berpotensi Sebabkan Tsunami?

1 Oktober 2018 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa Palu (Foto: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa Palu (Foto: Basith Subastian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Duka yang mendalam tengah menimpa wilayah Palu, Donggala, dan Mamuju, yang berlokasi di Sulawaesi Tengah. Gempa Bumi dengan kekuatan 7,4 magnitudo melanda wilayah tersebut, lalu disusul dengan bencana tsunami di Palu dan Mamuju pada Jumat (28/9).
ADVERTISEMENT
Hingga Minggu (30/9) malam, tercatat ada 1.203 orang korban tewas akibat bencana gempa dan tsunami tersebut.
Gempa dengan kekuatan besar, dengan skala di atas 7 magnitudo memang memiliki potensi tsunami, dan oleh karenanya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) selalu mengeluarkan peringatan potensi tsunami setelah terjadinya gempa untuk memberitahu apakah gempa tersebut dapat menimbulkan tsunami atau tidak.
Namun, tidak semua gempa dapat memicu tsunami. Mengutip Live Science, menurut ahli geofisika badan geologi AS (USGS), Don Blakeman, gempa yang memiliki kekuatan di bawah 7 Magnitudo biasanya tidak akan memicu terjadinya tsunami.
Mengacu pada peristiwa tsunami di Palu, gempa yang memicu terjadinya tsunami memang sudah cukup kuat, yaitu 7,4 magnitudo.
Kekuatan gempa bukan satu-satunya tolak ukur yang dapat menentukan apakah gempa tersebut akan menyebabkan tsunami atau tidak.
ADVERTISEMENT
Gempa dapat menyebabkan tsunami apabila aktivitas seismik itu menyebabkan tanah di sepanjang arah jalur patahan gempa itu bergerak naik turun.
Ketika lapisan tanah di dasar laut juga ikut bergerak secara vertikal, baik itu naik atau turun, air akan ikut bergerak dan menghasilkan energi yang kemudian keluar dalam bentuk ombak besar atau tsunami.
Kondisi usai gempa bumi dan tsunami menghantam Palu. (Foto: AFP/MUHAMMAD RIFKI)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi usai gempa bumi dan tsunami menghantam Palu. (Foto: AFP/MUHAMMAD RIFKI)
Apabila gempa Bumi hanya membuat permukaan tanah bergerak secara horizontal, maka kemungkinan besar tidak akan menimbulkan tsunami.
Tinggi dari gelombang tsunami yang terjadi akibat gempa pun dipengaruhi oleh gerakan vertikal dasar laut.
“Ketika terjadi pergerakan di lautan, gelombang tsunami bisa bergerak sampai 804 hingga 965 kilometer per jam, secepat pesawat jet,” kata Blakeman. “Namun akan melambat ketika mencapai permukaan."
ADVERTISEMENT
Untuk memperkirakan apakah gempa Bumi dapat menyebabkan tsunami dan seberapa besar, peneliti menggunakan sensor untuk melihat tekanan laut dan menggunakan tide gauge (alat pendeteksi tsunami).