Gerhana Bulan Terlama Abad 21 Akan Tampak di Indonesia 28 Juli Nanti

2 Juli 2018 20:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bulan sebelum gerhana bulan total di Jakarta. (Foto: Reuters/Darren Whiteside)
zoom-in-whitePerbesar
Bulan sebelum gerhana bulan total di Jakarta. (Foto: Reuters/Darren Whiteside)
ADVERTISEMENT
Untuk kedua kalinya gerhana bulan total akan muncul di Indonesia pada 2018 ini. Menurut Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, gerhana bulan total kedua di tahun ini akan terjadi pada Sabtu dini hari, 28 Juli 2018.
ADVERTISEMENT
“Gerhana bulan total di Indonesia berlangsung dini hari sampai subuh,” kata Thomas saat dihubungi kumparanSAINS, Senin (2/7/2018).
Thomas memaparkan, secara keseluruhan gerhana bulan pada 28 Juli nanti akan terjadi mulai pukul 01.24 WIB sampai 05.19 WIB. Sementara untuk fase gerhana bulan totalnya, akan terjadi mulai pukul 02.30 WIB sampai 04.13 WIB.
Menurut data dari NASA, gerhana bulan selama 3 jam 55 menit dengan gerhana bulan total selama 1 jam 43 menit ini akan menjadi gerhana bulan terlama di abad 21 ini. Inilah yang menjadi keistimewaan tersendiri dari gerhana bulan total di tahun 2018 ini.
Gerhana bulan terlihat dari Kota Tua (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana bulan terlihat dari Kota Tua (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Bisa dilihat dari Indonesia
Beruntung bagi warga Indonesia karena menurut Thomas, gerhana bulan ini “bisa diamati di seluruh wilayah Indonesia.” Tentu saja syaratnya apabila cuaca langit di Indonesia pada saat itu cukup cerah.
ADVERTISEMENT
Gerhana bulan ini bisa diamati langsung dengan mata telanjang. Akan tetapi untuk melihat lebih detail permukaan Bulan, masyarakat dianjurkan menggunakan teleskop untuk mengamatinya.
Gerhana bulan terlihat dari Kota Tua (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana bulan terlihat dari Kota Tua (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Blood Moon
Gerhana bulan total adalah peristiwa ketika Matahari, Bumi, dan Bulan, berada pada satu garis lurus sehingga sinar Matahari tidak bisa sampai ke Bulan akibat terhalang oleh Bumi.
Pada fase ini Bulan, oleh penduduk di Bumi, akan terlihat berwarna merah darah sehingga fenomena gerhana bulan total disebut juga sebagai blood moon.
Sebelumnya, gerhana bulan total juga pernah terjadi di tahun 2018 ini, tepatnya pada 31 Januari malam dan gerhana bulan total tersebut bisa disaksikan di Indonesia. Gerhana bulan total 31 Januari itu juga dianggap istimewa karena pada saat itu ada beberapa kejadian yang terjadi secara bersamaan.
ADVERTISEMENT
"Jadi gabungan antara supermoon, karena jarak purnamanya yang terdekat. Disebut juga sebagai blue moon karena ini purnama kedua pada bulan Januari. Dan terjadi gerhana bulan total yang menyebabkan Bulan itu menjadi merah darah sehingga disebut sebagai blood moon," terang Thomas saat dijumpai kumparanSAINS menjelang gerhana bulan total akhir Januari 2018 kala itu.
Karena ada tiga peristiwa yang terjadi bersamaan itu, maka gerhana bulan total pada 31 Januari saat itu disebut juga sebagai fenomena super blue blood moon.
Selain memiliki keistimewaan yang berbeda, gerhana bulan total 31 Januari lalu dan pada 28 Juli nanti juga memiliki waktu yang berbeda.
Pada 31 Januari lalu, gerhana bulan mulai terjadi di awal malam, tepatnya sejak setelah magrib. Sedangkan pada 28 Juli nanti, gerhana bulan baru mulai terjadi di jelang pagi, tepatnya sejak dini hari hingga subuh.
ADVERTISEMENT