Gunung Berapi Paling Kuat dan Aktif di Tata Surya Akan Meletus

23 September 2019 16:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar permukaan bulan Jupiter, Io. (Foto: NASA/JPL-Caltech/SwRI/INAF)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar permukaan bulan Jupiter, Io. (Foto: NASA/JPL-Caltech/SwRI/INAF)
ADVERTISEMENT
Menurut para peneliti, gunung berapi paling kuat dan aktif di tata surya yang terletak di Io, salah satu bulan di Jupiter, akan segera meletus dengan interval yang luar biasa. Berdasarkan analisis tren masa lalu, para peneliti memperkirakan gunung berapi yang disebut Loki Patera ini kemungkinan meletus pada pertengahan September 2019.
ADVERTISEMENT
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters menjelaskan, Loki adalah gunung vulkanik terbesar di Io, dengan diameter sekitar 202 kilometer. Berbentuk seperti tapal kuda, berisi danau lava cair yang terhubung langsung ke reservoir magma di bawahnya.
Dengan menganalisis data dari hasil penelitian yang berlangsung lebih dari satu dekade, para ilmuwan menemukan bahwa sejak 1979, gunung berapi tersebut terus mengalami aktivitas vulkanik secara variabel. Gunung Loki juga mengalami letusan dengan interval yang relatif teratur.
Menurut peneliti, aktivitas vulkanik ini tergolong tidak biasa karena letusan gunung berapi di Bumi sulit diprediksi. “Gunung berapi sangat sulit diprediksi karena sangat rumit,” ujar Julie Rathbun, penulis utama penelitian dari University of Redlands, California.
Loki Patera, sebuah danau lava aktif terlihat fitur hitam besar berbentuk perisai dalam gambar bulan Jupiter, Io. Foto: NASA
“Banyak hal yang dapat memengaruhi letusan gunung berapi, termasuk tingkat pasokan magma, komposisi magma, khususnya keberadaan gelembung magma, jenis batu yang diduduki gunung berapi, keadaan patahan batuan, dan banyak masalah lain.”
ADVERTISEMENT
Menurut Rathburn, setiap kali Loki meletus, gunung berapi itu selalu menyemburkan cahaya ke udara, sehingga memungkinkan tim untuk menentukan kapan Loki meletus. “Loki adalah gunung berapi terbesar dan paling kuat di Io. Sangat terang dalam inframerah sehingga kita dapat mendeteksinya menggunakan teleskop di Bumi,” katanya.
Menurutnya, pada 1990-an, letusan loki terjadi setiap 540 hari. Namun, sekarang lebih singkat, menjadi 475 hari. “Jika kondisi ini tetap sama, maka Loki akan meletus pada September 2019.” ujar Rathburn. “Sebelumnya, kami juga berhasil memprediksi letusan yang terjadi pada Mei 2018.”
Ilustrasi planet Jupiter. Foto: CC0 Public Domain
Belum diketahui kenapa Gunung Loki bisa meletus secara teratur, namun peneliti berpikir bahwa ukurannya yang besar mungkin bertanggung jawab atas letusan tersebut.
“Kamu harus berhati-hati karena Loki dinamai dewa penipu, dan gunung berapi ini belum diketahui perilakunya. Pada awal 2000-an, setelah pola meletus 540 hari terdeteksi, perilaku Loki berubah dan tidak menunjukkan waktu letusan yang sama. Ini berlangsung hingga tahun 2013,” ungkap Rathburn.
ADVERTISEMENT
Mungkin Io telah menjadi tempat vulkanik paling aktif di tata surya. Di mana telah menampilkan ratusan gunung berapi, dan banyak di antaranya bahkan sangat aktif. Io sendiri merupakan salah satu dari empat bulan terbesar di tata surya yang berada di planet Jupiter.