Heboh 7 Artis dan 1 Atlet Merancap, Apa Efek Masturbasi bagi Tubuh?

24 April 2019 6:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penis. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penis. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa hari terakhir ini, jagat media sosial dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan sejumlah figur publik sedang masturbasi. Video ini menyeret tujuh nama artis dan satu nama atlet bulu tangkis.
ADVERTISEMENT
Terkait video viral yang menghebohkan publik ini, pihak kepolisian mengaku belum mendapatkan informasi atas kasus tersebut. Polisi akan menggali informasi soal peredaran video itu dan dampaknya pada masyarakat.
"Nanti kita cek dulu ya. Soalnya belum dapat informasi. Jadi, nanti kami cek dulu," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono, Selasa (23/4).
Tak cuma para pesohor itu, sebagian besar orang yang membaca artikel ini mungkin juga pernah merancap alias melakukan masturbasi. Sebab, sebuah riset yang hasilnya telah dipublikasikan di jurnal Archives of Sexual Behavior menemukan bahwa sekitar 94 persen pria dan 72 persen perempuan pernah melakukan masturbasi.
Ilustrasi masturbasi. Foto: windsing/Pixabay
Terlepas dari perdebatan apakah melakukannya benar atau salah, masturbasi ternyata punya efek positif bagi tubuh kita. Salah satunya adalah terkait dengan pelepasan dopamin dan endorfin di tubuh. Keduanya adalah neurotransmitter atau pembawa sinyal dari neuron ke neuron lainnya di dalam otak.
ADVERTISEMENT
Dopamin adalah neurotransmitter yang mengaktivasi bagian kenikmatan di otak. Sementara endorfin punya kemampuan membuat rasa sakit yang tubuh rasakan jadi berkurang.
Bagi kaum perempuan, melakukan masturbasi bisa mengurangi rasa sakit akibat kram saat datang bulan. Bahkan masturbasi bisa membantu orang tertidur lebih cepat karena adanya peningkatan hormon prolaktin.
Adapun bagi kaum pria, masturbasi punya manfaat yang cukup besar. Sebuah riset menemukan adanya korelasi antara tingginya frekuensi seorang pria melakukan ejakulasi dengan penurunan risiko kanker prostat.
Para peneliti belum mengetahui alasan di balik hal itu. Tapi mereka menduga kalau ejakulasi bisa membantu mengeluarkan karsinogen, zat penyebab kanker, dari prostat.
Ilustrasi penis. Foto: Shutterstock
Ini bukan satu-satunya alasan kenapa manusia dan beberapa hewan melakukan masturbasi. Jika dilihat-lihat, memang aktivitas ini seperti membuang-buang energi dan sperma saja. Tapi ada beberapa studi, sebagai tim AsapScience rangkum dalam videonya, yang menduga ini adalah strategi untuk menjaga kualitas sperma dengan membuang "stok lama".
ADVERTISEMENT
Jadi jangan khawatir saat mendengar hal-hal seperti lutut jadi kopong atau menurunnya kepandaian seseorang akibat masturbasi. Soalnya, selama ini belum ada riset yang membuktikan klaim-klaim itu.
Tapi jangan juga berlebihan melakukannya. Menurut laporan Healthline, berlebihan melakukan masturbasi bisa membuat pria mengalami penurunan sensitivitas saat melakukan seks.
Selain itu, terlalu banyak masturbasi dengan menonton film porno bisa merusak psikologi dan membuat seseorang mengalami ketagihan pornografi.
Jadi, ya jangan terlalu sering melakukan masturbasi ya, guys.