Hubungan Cinta Putus Nyambung Punya Efek Buruk Bagi Kesehatan Mental

18 November 2018 10:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Hubungan 'putus-nyambung' (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Hubungan 'putus-nyambung' (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Tidak semua hubungan cinta berakhir bahagia. Beberapa hubungan terpaksa diakhiri dengan perpisahan. Di antara hubungan yang berakhir menyedihkan tersebut, beberapa pasangan akhirnya memutuskan untuk kembali bersama.
ADVERTISEMENT
Yang menjadi masalah, pasangan yang memutuskan untuk kembali bersama belum tentu akan menjalani hubungan yang lancar. Bisa jadi hubungan tersebut kembali berantakan hingga muncullah istilah hubungan 'putus nyambung.'
Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Dr Kale Monk dari University of Missouri, menunjukkan bahwa hubungan putus sambung ternyata dapat mempengaruhi kesehatan mental. Bahkan, penelitiannya menemukan adanya gejala depresi dan kecemasan pada orang yang menjalani hubungan putus sambung.
Penelitian tersebut melibatkan 545 orang. Sebanyak 279 di antaranya melakukan hubungan sesama jenis dan 266 melakukan hubungan berbeda jenis kelamin.
Hasilnya menunjukkan bahwa 60 persen orang dewasa yang pernah mengalami hubungan putus sambung cenderung berhubungan dengan angka kejadian pelecehan yang lebih tinggi dan komunikasi yang lebih rendah.
ADVERTISEMENT
Hubungan putus sambung juga cenderung lebih banyak terjadi pada pasangan gay daripada lesbian atau straight.
Ilustrasi putus cinta (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi putus cinta (Foto: Thinkstock)
Menurut Monk dalam pernyataan yang dikutip oleh IFL Science, hubungan cinta putus sambung sebenarnya bukan sesuatu yang salah karena dapat membantu pasangan untuk memahami pentingnya arti satu sama lain. Namun, bila terlalu sering terjadi, maka hal ini yang akan jadi masalah.
Studi ini juga menemukan pasangan yang terlibat dalam hubungan putus sambung memiliki gejala depresi dan kecemasan dan hla tersebut berlaku baik untuk pasangan gay maupun straight.
"Studi menunjukkan bahwa orang-orang terlibat dalam hubungan putus sambung harus melihat ada apa di balik hubungan mereka untuk mencari tahu apa penyebabnya," kata Dr Monk.
Monk juga mengatakan, bila seseorang berpikir untuk kembali menjalin hubungan dengan mantannya, ia menyarankan agar kedua belah pihak memikirkan kembali alasan mereka putus dan apakah keputusan untuk kembali bersama adalah sebuah pilihan yang tepat, atau ini hanya sekadar pelarian.
ADVERTISEMENT
Kalau seseorang dan pasangannya tidak bisa menemukan jalan keluar, maka pertimbangkanlah untuk meminta bantuan ahli dnegan menjalani terapi. Namun, bila hubungan yang dijalani ternyata adalah hubungan yang ‘toxic’ atau hubungan yang lebih banyak merugikan salah satu pihak, maka jangan ragu untuk mengakhiri dan tidak kembali menjalani hubungan tersebut.