Hujan Meteor Geminid Datang, Yuk Berburu Bintang Jatuh Malam Ini!

13 Desember 2017 20:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hujan Meteor Geminid (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Hujan Meteor Geminid (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Setelah fenomena supermoon sempat menghiasi langit malam di awal Desember ini, selanjutnya kamu bisa kembali menyaksikan fenomena alam menakjubkan lainnya.
ADVERTISEMENT
Mulai hari ini (13/12) juga, kamu bisa mengamati fenomena bintang jatuh itu.
Tentu bukan benar-benar Bintang yang akan jatuh, melainkan hujan meteor yang kerap disebut bintang jatuh.
Yang akan muncul di sepanjang pertengahan Desember ini adalah hujan meteor Geminid. Hujan meteor ini disebut-sebut akan terlihat lebih jelas daripada hujan meteor Perseid yang muncul pada Bulan Agustus lalu.
Hujan meteor Geminid sebenarnya sudah terjadi sejak tanggal 4 Desember dan akan berakhir pada tanggal 17 Desember mendatang. Tanggal 14 Desember disebut-sebut merupakan puncak dari penampakan hujan meteor ini jika dilihat dari Indonesia. Catat ya.
Jika kamu senang mengamati fenomena langit, maka jangan lewatkan Geminid ini ya.
Hujan Meteor Geminid (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Hujan Meteor Geminid (Foto: Wikimedia Commons)
Mengenal Hujan Meteor Geminid
ADVERTISEMENT
Geminid adalah hujan meteor yang terjadi setiap Desember. Menurut NASA, sebagaimana dilansir Space, Geminid adalah hujan meteor terbaik.
Kemunculan pertama hujan meteor ini tercatat pada pertengahan tahun 1800-an. Saat itu hanya 10-20 meteor yang melintas setiap jamnya. Namun tahun ini akan terlihat lebih banyak lagi pecahan meteor. Pada momen puncaknya, akan terlihat sekitar 120 meteor.
Meteor yang muncul ketika hujan meteor Geminid merupakan pecahan dari asteroid 3200 Patheon yang merupakan bagian dari asteroid Apollo.
Sementara itu, nama Geminid dipakai karena pecahan asteroid ini tampak seperti muncul dari kumpulan rasi bintang Gemini. Setiap tahunnya, Bumi dan serpihan asteroid ini akan ‘bertemu’ sehingga bisa terlihat jelas di angkasa.
Asteroid 3200 Patheon pertama kali ditemukan pada tahun 1983 dengan menggunakan Infrared Astronomical Satellite (IRAS). Asteroid ini dinamakan Phaeton seperti pengendara kereta kencana Dewa Matahari Yunani, Helios, karena jaraknya yang sangat dekat dengan Matahari, yaitu 21 juta kilometer atau 14 persen dari jarak Matahari ke Bumi.
ADVERTISEMENT
Kemunculan Phaeton ini pada 1983 diamati pertama kali oleh Fred Whipple, astronom yang bekerja di Harvard Colleger Observatory.
Kerlipan cahaya bintang jatuh dari luar angkasa. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Kerlipan cahaya bintang jatuh dari luar angkasa. (Foto: NASA)
Geminid Patut untuk Disaksikan
Alasan mengapa hujan meteor Geminid patut untuk ditunggu adalah karena hujan meteor ini melintas pelan sehingga mudah diamati. Geminid melintas dengan kecepatan 127.500 kilometer per jam, hampir setengah kali lebih lambat dibanding dengan Perseid yang melintas dengan kecepatan 214.400 kilometer per jam maupun Orionid dengan kecepatan 237.500 kilometer per jam.
Selain bergerak lebih lambat, meteor Geminid juga tampak lebih padat, empat kali lebih padat dibanding meteor lainnya sehingga mereka tidak terbakar secepat meteor lain.
Waktu Terbaik untuk Melihat Geminid
Seperti sudah dikatakan di atas, kamu sudah bisa mulai mengamati hujan meteor ini di Indonesia mulai hari ini. Waktu terbaik untuk melakukan pengamatan pada malam ini adalah di atas pukul 22.00 WIB
ADVERTISEMENT
Selain malam ini, kamu juga bisa menyaksikan waktu puncaknya pada besok (14/12) siang. Selain itu, setelah tanggal 14, kamu juga masih bisa menyaksikan sisa-sisa hujan meteor Geminid hingga tanggal 17 Desember ini.