Identitas Fosil ‘Daun’ yang Berusia 570 Juta Tahun Akhirnya Terungkap

14 Agustus 2018 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Stromatoveris. (Foto: Jennifer Hoyal Cuthill/University of Cambridge)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Stromatoveris. (Foto: Jennifer Hoyal Cuthill/University of Cambridge)
ADVERTISEMENT
Fosil organisme misterius berbentuk mirip daun yang diduga hidup di perairan dangkal telah lama memicu perdebatan. Sekarang, perdebatan itu telah berakhir setelah sebuah riset terbaru berhasil mengungkap identitas organisme tersebut.
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian yang dituangkan dalam jurnal Paleontology ini mengungkapkan bahwa organisme tersebut adalah spesies yang masuk dalam kerajaan biologi animalia. Jadi, spesies ini adalah hewan, bukan tumbuhan. Hewan tersebut dinamai Stromatoveris psygmoglena.
Fosil berusia 570 tahun ini merupakan salah satu hewan tertua yang pernah ditemukan. Fosil animalia tertua yang pernah ditemukan sebelumnya adalah fosil yang berusia 571 juta tahun.
Usia fosil ini berusia sekitar 30 juta tahun lebih tua dibanding Letusan Kambrium, peristiwa yang terjadi sekitar 530 juta tahun lalu ketika mulai bermunculannya hewan-hewan kompleks di Bumi. Sebelum peristiwa tersebut, kebanyakan organisme di Bumi masih berbentuk sederhana dan tidak memiliki sel yang banyak.
Dikutip dari Live Science, banyak fosil berbentuk daun yang ditemukan di seluruh dunia berasal dari periode Ediakara yang berlangsung dari 635-542 juta tahun lalu. Penemuan fosil-fosil ini menunjukkan bahwa organisme ini memiliki tubuh lembut dan licin, seperti rumput laut.
Ilustrasi Stromatoveris. (Foto: Apokryltaros via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Stromatoveris. (Foto: Apokryltaros via Wikimedia Commons)
Dalam riset terbaru ini, para peneliti menemukan 206 fosil S. psygmoglena di sebelah selatan China. Setelah melakukan analisis terhadap fisik fosil ini, ilmuwan menemukan bahwa fosil terbaru ini sama dengan delapan fosil S. psygmoglena yang ditemukan pada 2006. Fosil ini kemudian disebut sebagai Petalonamae atau hewan dari periode Edikara.
ADVERTISEMENT
"Temuan ini berarti bahwa spesies hewan telah berkembang menjadi beragam sebelum Letusan Kambrium," tulis Jennifer Hoyal Cuthill, salah satu anggota tim riset.
Selain itu, Cuthill juga menambahkan bahwa temuan 206 fosil ini memberikan dugaan bahwa spesies ini adalah bagian penting dari ekosistem laut pada masa itu. "Jadi mereka (S. psygmoglena) bukanlah sekadar spesies langka yang sebagian kecilnya selamat (dari Letusan Kambrium)," imbuh Cuthill.