Ikut Acara Kuis di TV, Seorang Peneliti Dapat Uang untuk Dana Riset

16 Mei 2019 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marina Simian, ahli biologi di National Scientific and Technical Research Council Argentina. Foto: REUTERS/Agustin Marcarian
zoom-in-whitePerbesar
Marina Simian, ahli biologi di National Scientific and Technical Research Council Argentina. Foto: REUTERS/Agustin Marcarian
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang peneliti kanker di Argentina punya cara unik mencari dana untuk penelitiannya. Ia mengikuti sebuah acara kuis di televisi supaya bisa mendapatkan uang demi mendanai risetnya.
ADVERTISEMENT
Marina Simian, ahli biologi di National Scientific and Technical Research Council Argentina itu, mengikuti acara TV bertajuk “Who Wants to be a Millionaire”. Ia mengatakan bahwa dirinya memerlukan uang untuk mendukung riset kankernya.
Simian adalah kepala laboratorium biologi nano. Ia melakukan riset pengobatan onkologi bagi kanker payudara dan penyakit lainnya.
Di acara TV tersebut, Simian menggunakan kemampuan inteleknya untuk memenangkan 500 ribu Peso Argentina atau sekitar Rp 161 juta. Rencananya uang itu akan digunakan untuk menyuplai peralatan di laboratoriumnya.
"Saya bukan seorang pahlawan. Saya menggunakan sebuah strategi yang sedikit kreatif atau berbeda untuk bisa membiayai kelompok kerja saya," ujar Simian kepada Reuters.
Reuters melaporkan bahwa dana dari pemerintah Argentina untuk riset tidak bisa diandalkan. Sebab, negara itu sedang mengalami resesi, inflasi yang merajalela, dan mata uang Peso sedang melemah.
Marina Simian bersama timnya. Foto: REUTERS/Agustin Marcarian
Melemahnya mata uang Peso memangkas kemampuan membeli di Argentina. Salah satu yang terdampak adalah para peneliti yang harus membeli peralatan dengan menggunakan dolar AS.
ADVERTISEMENT
Jorge Aguado, pejabat senior sains dan teknologi Argentina, menjelaskan kepada Reuters bahwa anggaran riset telah meningkat sejak Presiden Mauricio Macri mulai menjabat 2015 lalu. Tapi, ia menambahkan bahwa ketidakstabilan ekonomi menyebabkan penundaan pencairan dana.
Aguado juga menjelaskan kondisi peneliti di negaranya. Ia mengatakan bahwa semakin sedikit peneliti Argentina yang kembali ke negaranya setelah melakukan riset di luar negeri.
Tahun 2018, tercatat ada 41 peneliti Argentina yang kembali ke kampung halamannya setelah riset di luar negeri. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan tahun 2013, ada 90 peneliti yang kembali ke sana.
Argentina punya catatan lumayan dalam bidang ilmu pengetahuan. Sejauh ini Negeri Tango tersebut telah memenangkan tiga hadiah Nobel. Namun, para peneliti di sana telah lama mengeluhkan kurangnya sumber daya di lapangan.
Marina Simian bersama timnya. Foto: REUTERS/Agustin Marcarian
Tertahannya pencairan dana riset menjadi alasan Simian mengikuti acara kuis TV tersebut. Ia tampil di siaran langsung pada Selasa (7/5) pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Simian memimpin sebuah laboratorium yang mempelajari resistensi obat kanker. Proyek penelitiannya mendapat pendanaan pada 2017, tapi Simian mengatakan bahwa dana yang datang tersendat. Ia menambahkan bahwa tahun lalu ia hanya mendapat setengah dari yang seharusnya.
Di acara “Who Wants to be a Millionaire” itu Simian membeberkan kondisinya. Ia berharap kemunculannya di TV bisa menarik perhatian atas kerja para peneliti.
"Saya tidak percaya dampaknya bisa begitu besar. Saya harap ini akan membantu kami berbicara atas apa yang terjadi dalam sains dan teknologi. Pada akhirnya, itulah yang penting bagi kami, para peneliti," kata Simian.
"Kami mencintai apa yang kami lakukan. Kami melakukannya dengan sungguh-sungguh, tapi kami punya kondisi minimum untuk bisa bekerja. Jika tidak ada perubahan ekonomi di dalam sains, ini bisa membuatnya menjadi sangat kompleks," imbuh dia.
ADVERTISEMENT