Ilmuwan: Anak-anak dan Remaja Obesitas Rentan Alami Depresi

4 Mei 2019 17:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak gemuk. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak gemuk. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Hasil riset yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari Karolinska Institutet di Stockholm, Swedia, mengungkapkan bahwa remaja obesitas lebih rentan terkena penyakit mental. Para peneliti itu menganalisis sampel kesehatan milik 12.507 anak-anak dan remaja obesitas yang berusia enam hingga 17 tahun di Swedish Childhood Obesity Treatment Register.
ADVERTISEMENT
Mereka melakukan penelitian itu selama 10 tahun, sejak 2005 hingga 2015, dan membandingkannya dengan 60.063 anak-anak dan remaja yang tidak obesitas.
Hasilnya, sebagaimana dilansir Medical Daily, 4.320 anak-anak dan remaja yang diteliti ternyata pernah mengalami depresi atau kecemasan. Mereka mengalaminya rata-rata selama 4,5 tahun.
Jika dibandingkan berdasarkan jenis kelamin, anak-anak dan remaja perempuan obesitas ternyata punya risiko lima persen lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan mental dibanding anak-anak dan remaja perempuan dengan berat badan normal. Riset menemukan, 11,6 persen dari anak-anak dan remaja obesitas mengalami depresi. Sementara itu, hanya enam persen dari anak-anak dan remaja dengan berat badan normal yang mengalami depresi.
Ilustrasi depresi pada remaja. Foto: Dok. Freepik
Dibanding anak-anak dan remaja perempuan, anak-anak dan remaja laki-laki ternyata lebih sedikit mengalami depresi. Di mana hanya delapan persen dari anak-anak dan remaja laki-laki obesitas yang mengalami depresi, dan hanya 4,1 persen anak-anak dan remaja dengan berat badan normal yang mengalami depresi.
ADVERTISEMENT
Penelitian semacam ini juga pernah dilakukan oleh para ilmuwan dari University of Liverpool dan University College London di Inggris. Dalam riset itu para peneliti menganalisis 17.215 sampel anak yang lahir antara tahun 2000 hingga 2002 di Inggris.
Hasilnya, anak-anak yang memiliki obesitas pada usia 7 tahun, berpotensi lebih tinggi mengidap dilema psikologis hingga mencapai usia 11 tahun. Dilema psikologis ini, sialnya, justru akan meningkatkan kemungkinan anak-anak itu mengalami kenaikan berat badan lebih banyak pada usia 14 tahun.
Ilustrasi timbangan berat badan. Foto: Shutterstock
Para peneliti menyatakan, hampir seperlima dari anak-anak yang mengidap obesitas akan mengalami tekanan emosional pada saat remaja.
Meskipun penelitian mengenai obesitas pada anak-anak dan remaja seperti ini telah dilakukan secara intensif, kedua riset itu tidak bisa secara mutlak membuktikan bahwa obesitas menyebabkan depresi pada anak-anak dan remaja. Para ilmuwan dari dua riset tersebut mengatakan bahwa penyakit mental dan obesitas perlu dianalisis lebih lanjut untuk memastikan hubungan antar keduanya.
ADVERTISEMENT