Ilmuwan Bantah Ada ‘Gen Gay’ Penentu Perilaku Homoseksual

30 Agustus 2019 11:57 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perilaku homoseksual. Foto:  Basith Subastian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perilaku homoseksual. Foto: Basith Subastian/kumparan
ADVERTISEMENT
Gen seseorang tidak menentukan apakah ia akan tertarik pada lawan jenis atau tidak, begitulah yang diyakini para ilmuwan berdasarkan hasil penelitian mereka. Hasil penelitian mereka yang baru-baru ini diterbitkan di jurnal Science telah membantah gagasan tentang adanya “gen gay” tunggal yang menentukan seseorang untuk memiliki perilaku homoseksual.
ADVERTISEMENT
Penelitian mereka ini melibatkan 477.522 orang. Dalam riset ini, para ilmuwan itu memindai genom para peserta riset untuk mengungkap apakah ada gen yang berkaitan dengan sesama jenis. Dalam penelitian ini, mereka menggunakan pendekatan yang dikenal sebagai studi asosiasi lintas genom (genome-wide association study/GWAS).
Hasilnya, tim peneliti menemukan lima lokus atau posisi gen pada kromosom yang berkaitan dengan ketertarikan terhadap sesama jenis. Kendati begitu, mereka tidak menemukan pola yang jelas di antara lima lokus yang dapat digunakan untuk memprediksi atau mengidentifikasi perilaku seksual seseorang secara pasti.
Ilustrasi gay. Foto: REUTERS/Tyrone Siu
“Tentu saja tidak ada penentu genetik tunggal atau yang disebut dengan ‘gen gay’. Temuan kami memberikan wawasan tentang genetika yang mendasari perilaku seksual sesama jenis dan menggarisbawahi kompleksitas seksualitas,” tulis para peneliti itu seperti diberitakan Newsweek.
ADVERTISEMENT
Menurut para peneliti, seperti kebanyakan sifat dan perilaku lainnya pada manusia, seksualitas dipengaruhi oleh berbagai varian genetik yang tidak bisa diteliti berdasarkan sampel tunggal. Mereka mengatakan gay, lesbian, dan biseksual bisa terjadi karena lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti lingkungan, sekolah, dan keluarga.
Melinda Mills, Profesor Sosiologi di University of Oxford yang tidak terlibat dalam riset ini, berkomentar bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa lokus-lokus genetik yang diduga terkait dengan ketertarikan terhadap sesama jenis memiliki efek yang sangat kecil terhadap perilaku homoseksual seseorang.
"Meskipun mereka menemukan lokus-lokus genetik tertentu yang terkait dengan perilaku sesama jenis, ketika mereka menggabungkan efek dari lokus-lokus ini bersama-sama menjadi satu skor komprehensif, efeknya sangat kecil, di bawah 1 persen. Sehingga skor genetik ini tidak dapat diandalkan untuk memprediksi perilaku seksual sesama jenis pada seseorang." ujar Mills.
ADVERTISEMENT
Catatan Redaksi: Judul tulisan ini telah diubah dari "Ilmuwan Bantah Ada 'Gen Gay' yang Sebabkan Perilaku Homoseksual" menjadi "lmuwan Bantah Ada ‘Gen Gay’ Penentu Perilaku Homoseksual". Namun isi tulisan ini relatif tidak ada yang berubah.