news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ilmuwan Ciptakan Kembali Parfum Mesir Kuno yang Dipakai Cleopatra

19 Agustus 2019 14:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Legenda ritual kecantikan Cleopatra. Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Legenda ritual kecantikan Cleopatra. Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Sekelompok arkeolog dari University of Hawai’i di Manoa menciptakan kembali parfum berusia ribuan tahun yang pernah dipakai oleh orang-orang Mesir kuno, bahkan mungkin juga digunakan oleh ratu penguasa Sungai Nil yang terkenal dengan sebutan Cleopatra. Ratu Cleopatra adalah penguasa terakhir dari Kerajaan Ptolemeus Mesir yang memerintah dari tahun 51 hingga 30 Sebelum Masehi (SM).
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan menciptakan parfum kuno ini dengan melihat resep aroma dari serangkaian teks Yunani kuno yang membicarakan tentang parfum Mendesian dan Metopian. Dalam teks itu dijabarkan bahwa wewangian parfum dibuat dari bahan-bahan alami. Ada bahan mendasar untuk meracik parfum tersebut, yakni menggunakan mur atau resin pohon yang diperoleh dari tanaman berbunga yang tumbuh di beberapa bagian Afrika dan Asia.
“(Parfum) Mendesian berasal dari mur dan memiliki aroma yang sangat menyenangkan seperti dupa ringan. Parfum lainnya, Metopian, jauh lebih menyengat dan sebenarnya ini parfum pilihan saya,” ujar Jay Silverstein, arkeolog dari University of Tyumen terlibat dalam pembuatan parfum tersebut, kepada IFL Science.
“Sementara seseorang seperti Cleopatra, seorang pecinta parfum yang mungkin memiliki ratusan parfum, teks-teks itu menunjukkan bahwa Mendesian menjadi salah satu yang paling berharga baginya.”
Ilustrasi parfum. Foto: Dok. Freepik
Untuk memperdalam riset mengenai parfum Mesir kuno ini, tim juga melakukan analisis ilmiah pada temuan mereka dari penggalian di Tell-El Timai, sebuah situs di dekat ibukota Mesir, Kairo, yang berasal dari tahun 300 SM.
ADVERTISEMENT
Pada 2012, mereka menemukan sebuah rumah di kota yang hancur. Di dalam rumah itu terdapat tumpukan koin perak, serta perhiasan emas dan perak di dekat pembakaran yang pernah digunakan untuk membuat botol parfum.
Temuan itu membuat tim percaya bahwa rumah tersebut dulunya milik seorang pedagang parfum. Dengan begitu, saat ini para arkeolog sedang melakukan penelitian pada kapal yang ditemukan di dekat rumah tersebut dengan menggunakan analisis kimia, untuk melihat apakah ada jejak cairan yang dapat diidentifikasi yang pernah terkandung di dalamnya.
Di zaman kuno, parfum sendiri telah menjadi hal yang sangat penting. Lebih dari sekadar aroma yang menyenangkan, parfum juga memainkan peran yang lebih dalam dari sebuah pemikiran tentang kehidupan, kematian, dan kehidupan setelah mati.
ADVERTISEMENT
“Parfum memiliki kekuatan yang jauh lebih besar daripada yang biasanya kita anggap hari ini. Itu penting dalam ritual, untuk penyembuhan, dan bahkan dikaitkan dengan keabadian sehingga diinginkan bukan hanya untuk tujuan prestise, tetapi aromanya memiliki kekuatan untuk meningkatkan kualitas hidup dan bahkan kehidupan setelah mati,” papar Silverstein.
Jika kamu merasa penasaran dan ingin mengetahui bagaimana aroma dari parfum kuno tersebut, kamu bisa datang langsung ke pameran National Geographic Museum “Queens of Egypt” di Washington DC, Amerika Serikat, yang sedang digelar hingga 15 September 2019 mendatang.