Ilmuwan Israel Ubah Tinja Jadi Bahan Bakar Mirip Arang

19 November 2018 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ilmuwan di laboratorium. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ilmuwan di laboratorium. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Untuk pertama kalinya, sekelompok peneliti dari Ben Gurion University (BGU) di Israel menemukan teknik baru dalam mengolah dan mengubah tinja manusia menjadi hydrochar dan pupuk kaya nutrisi. Hydrochar sendiri adalah bahan bakar alami yang mirip arang.
ADVERTISEMENT
Newsweek melaporkan proses ini memiliki potensi untuk mengatasi dua masalah utama yang banyak terjadi di negara miskin: sanitasi yang buruk dan kebutuhan energi yang semakin meningkat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada 2,3 miliar orang di dunia tidak memiliki akses ke sanitasi yang bersih. Beberapa di antaranya, sekitar 892 juta orang, masih buang air besar di alam terbuka.
"Kotoran manusia dianggap berbahaya karena potensi mereka untuk menyebarkan penyakit," kata Amit Gross, ilmuwan dalam riset.
"Meski kaya akan nutrisi bahan organik, seperti nitrogen, fosfor, dan potasium, kotoran manusia juga mengandung mikropolutan dari obat-obatan, yang bisa menyebabkan masalah lingkungan jika tidak dibuang atau ditangani dengan tepat."
Selain itu, kelangkaan energi juga merupakan salah satu masalah di daerah tertinggal. Kurang lebih ada 2 miliar orang di seluruh dunia yang menggunakan kayu untuk dijadikan arang dan dipakai untuk memasak atau menghangatkan diri.
ADVERTISEMENT
Namun, praktik tersebut memiliki dampak signifikan pada lingkungan, menyebabkan polusi udara, emisi gas rumah kaca, penggundulan hutan, dan erosi tanah.
"Dengan menangani kotoran manusia dengan tepat, kita bisa mengatasi kedua isu tersebut dalam waktu bersamaan," tambah Gross.
Riset ini telah dipublikasikan di Journal of Cleaner Production. Para ilmuwan menyebut tekniknya ini dengan nama hydrothermal carbonization.
Jadi, mereka memanaskan kotoran manusia di sebuah alat bertekanan tinggi dengan tiga temperatur berbeda, 180, 210, dan 240 derajat Celcius, dalam periode waktu 30, 60, atau 120 menit.
Proses tersebut membuat kotoran manusia mengering dan menjadi steril, hingga terbentuk sebuah benda padat mirip arang yang dinamai hydrochar. Menurut peneliti, hydrochar bisa dipakai untuk memasak atau pemanas ruangan.
ADVERTISEMENT
Tertarik mencobanya?