Ilmuwan Klaim Temukan Bangkai Kapal Endeavour Milik Kapten James Cook
PerbesarADVERTISEMENT
Dalam sejarah kemaritiman, tak dapat disangsikan bahwa Endeavour ialah salah satu kapal terpenting untuk diteliti. Moda transportasi ini pernah dibawa oleh James Cook, penjelajah tersohor asal Inggris, dalam pelayaran pertamanya mengelilingi dunia sekitar tahun 1768 hingga 1771.
ADVERTISEMENT
Dan sekarang, setelah sekian lama dicari bangkainya, para ilmuwan mulai yakin telah menemukan sisa-sisa kapal Endeavour di dasar Pelabuhan Newport, Rhode Island, Amerika Serikat. Namun, para peneliti memberi catatan, masih butuh waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun lagi untuk mengidentifikasi bangkai kapal ini secara pasti.
Dalam sejarahnya, Endeavour ditenggelamkan oleh Inggris pada tahun 1778, agar tidak dikuasai oleh Prancis selama Perang Kemerdekaan Amerika. Bangkai kapal ini kemudian diburu selama puluhan tahun oleh para arkeolog maritim.
Pencariannya bangkai kapal ini berjalan relatif lambat. Penyebabnya, sulitnya dalam mengidentifikasi kapal-kapal lainnya yang karam di Pelabuhan Newport dan karena dana yang terbatas.
Kabar baiknya, usaha pencarian kapal ini tak sia-sia karena sekarang para peneliti lebih yakin dari sebelumnya bahwa mereka telah menemukan bangkai kapal karam yang tepat. Kathy Abbass dari Rhode Island Marine Archaeology Project (RIMAP), mengatakan bahwa identifikasi positif terhadap bangkai kapal itu akan ditentukan oleh banyak faktor yang tak sederhana.
ADVERTISEMENT
Kini sampel kayu dari lunas kapal itu telah dikirim ke laboratorium untuk pengujian. Hasil ujinya diharapkan akan diketahui pada akhir tahun ini. Hasil pengujian ini diharapkan dapat menunjukkan bahwa kayu elm yang digunakan dalam konstruksi kapal sesuai dengan kayu Endeavour.
"Segala sesuatu yang kita lihat tahun ini konsisten dengan kapal itu sebagai Endeavour, dan kami tidak melihat apa pun yang mengatakan itu tidak mungkin," kata Abbass, seperti dilansir Live Science.
Para peneliti dari RIMAP pertama kali mendeteksi keberadaan bangkai kapal tersebut pada tahun 1993, ketika bangkai kapal itu diidentifikasi sebagai salah satu kapal yang ditenggelamkan oleh Inggris. Namun, mereka baru mengetahui pada tahun 1999 bahwa kapal yang sebelumnya dikenal sebagai "Lord Sandwich" ini, cocok dengan ciri-ciri Endeavour milik James Cook.
Penggalian bawah laut baru-baru ini yang dilakukan oleh tim penyelam dari RIMAP, Australian National Maritime Museum, dan Australian Silentworld Foundation telah menemukan ratusan artefak dari bangkai kapal yang sekarang dianggap sebagai Endeavour, termasuk pecahan kayu, potongan kulit, tekstil, kaca, keramik, batu api, dan batu pemberat.
ADVERTISEMENT
Selantunya, tim penyelam RIMAP berencana melakukan penyelaman lebih lanjut selama musim dingin, ketika perairan Pelabuhan Newport memiliki visibilitas atau jarak pandang yang lebih baik. Kemudian mereka berharap untuk melanjutkan penggaliannya pada musim panas mendatang.
"Kita bisa bersemangat tentang kenyataan bahwa segala sesuatunya tampak menjanjikan," ungkap Abbass. "Tetapi kita belum bisa mengatakan secara pasti pada saat ini bahwa itu adalah Endeavour."
Sisi menarik dan menguntungkan dari penggalian di Pelabuhan Newport ialah para peneliti juga berkesempatan menemukan sejumlah kapal lainnya, bahkan ada kapal lain yang juga pernah dinakhodai Kapten James Cook untuk mengelilingi dunia.
Selama beberapa dekade, sebuah kapal karam lainnya di Newport sempat diklaim sebagai Endeavour. Bahkan potongan bangkai kapal itu juga sempat dipertontonkan ke berbagai museum di banyak negara. Selain itu, potongan kecilnya turut diterbangkan ke luar angkasa dalam misi bulan Apollo 15 pada tahun 1971.
ADVERTISEMENT
Dan kini, barulah para peneliti sadar bahwa kapal ini ialah La Liberte atau sebelumnya bernama HMS Resolution, yang digunakan oleh James Cook untuk mengelilingi dunia dalam perjalanan kedua pada 1772 hingga 1775.
Itu bisa berarti bahwa dua dari empat kapal Cook yang dia pakai mengelilingi dunia telah berakhir di Newport. Dalam jarak beberapa mil antara satu sama lain, kedua bangkai kapal yang telah menjadi harta karun sejarah maritim itu tersimpan cukup baik di sana, tanpa disadari sebelumnya.