Ilmuwan Siap Ungkap Misteri di Balik Gunung Es Raksasa di Antartika

13 Februari 2018 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung es di Antartika. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung es di Antartika. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Ilmuwan dari British Antartic Survey bakal melakukan ekspedisi pada gunung es raksasa yang terlepas dari lempengan Antartika pada tahun lalu. Tujuan dari ekspedisi ini adalah untuk menyelidiki ekosistem laut yang ada di bawahnya, yang tersembunyi selama 120 ribu tahun.
ADVERTISEMENT
Gunung es raksasa yang dimaksud adalah Iceberg A-68, yang patah dan terpisah dari beting es Larsen C di Antartika pada Juli 2017.
"Kelahiran A-68 memberikan kita kesempatan unik untuk mempelajari kehidupan laut dalam merespons perubahan lingkungan yang dramatis," ujar Katrin Linse, ahli biologi laut sekaligus pemimpin misi ekspedisi.
"Sangat penting bagi kita untuk sampai sana secepat mungkin, sebelum lingkungan bawah laut berubah akibat masuknya cahaya Matahari dan spesies baru mulai berkoloni."
Lempengan es Larsen C dan Iceberg A-68. (Foto: Joshua Stevens/NASA Earth Observatory)
zoom-in-whitePerbesar
Lempengan es Larsen C dan Iceberg A-68. (Foto: Joshua Stevens/NASA Earth Observatory)
Mempelajari lautan di bawah gunung es bukan hal mudah. Penelitian tersebut sangat berisiko dan juga memakan biaya yang tidak sedikit.
Menurut David Vaughan, selaku direktur sains pada ekspedisi ini, berkata patahnya gunung es tersebut memberikan kesempatan baru untuk membuat program riset antar cabang ilmu pengetahuan di daerah yang sensitif terhadap iklim ini.
ADVERTISEMENT
Meneliti Ekosistem Laut yang Ada di Bawahnya
Dilansir Newsweek, tim ilmuwan akan melakukan perjalanan ekspedisi mereka dengan menggunakan kapal RSS James Clark Ross. Mereka berangkat dari Kepulauan Falkland, yang terletak di selatan pantai Argentina, pada 21 Februari 2018. Mereka bakal menghabiskan waktu tiga minggu untuk mengumpulkan data dari kapal.
Para ilmuwan akan mempelajari hewan dasar lautan, mikroba, dan plankton. Selain itu, mereka juga mengambil sampel sedimen dan juga air di area tersebut, yang sebelumnya berada di bawah beting es Larsen C.
Lempengan es Larsen C. (Foto: John Sonntag/NASA Earth Observatory)
zoom-in-whitePerbesar
Lempengan es Larsen C. (Foto: John Sonntag/NASA Earth Observatory)
Kamera video dan juga kereta luncur akan diletakkan lalu ditarik di bagian dasar laut untuk mengambil makhluk laut lainnya yang berukuran sangat kecil. Perubahan ekosistem seperti mamalia laut baru atau burung yang mungkin akan datang juga akan direkam untuk kemudian dipelajari.
ADVERTISEMENT
Meski patahnya Iceberg A-68 ini tidak mempengaruhi kenaikan permukaan air laut, namun itu bisa menimbulkan kekhawatiran akan stabilitas keseluruhan lapisan es, yang membuat gletser Antartika tidak mengalir ke laut. Luas beting es Larsen C sendiri turun 10 persen akibat terlepasnya gunung es A-68.
"Kita perlu tegas dalam hal ini," ujar Vaughan. "Larsen C berada jauh di selatan dan banyak es laut di daerahnya, tapi ini penting bagi ilmu pengetahuan maka kita akan mencoba yang terbaik untuk mengirimkan tim kesana."