Ilmuwan Temukan Spesies Lintah Baru yang Diklaim Bisa Dijadikan Obat

20 Agustus 2019 8:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lintah Menempel di Tubuh Foto: EllWi via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Lintah Menempel di Tubuh Foto: EllWi via Pixabay
ADVERTISEMENT
Di lahan basah bagian selatan Maryland, Amerika Serikat, sekelompok ilmuwan menemukan spesies lintah baru. Berdasarkan hasil penelitian mereka yang telah diterbitkan dalam Journal of Parasitology, mereka yakini lintah ini bisa bermanfaat karena bisa dijadikan sebagai obat.
ADVERTISEMENT
"Kami menemukan spesies baru lintah pengobatan di tempat kurang dari 80 kilometer dari National Museum of Natural History, salah satu perpustakaan keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Penemuan seperti ini memperjelas seberapa banyak keanekaragaman yang tersisa untuk ditemukan dan didokumentasikan, bahkan tepat 'di bawah hidung' para ilmuwan,” ujar Anna Phillips, pemimpin penelitian dari Smithsonian Museum of Natural History, seperti dilansir Newsweek.
Lintah merupakan cacing parasit yang memakan darah hewan lain. Lintah yang berguna untuk pengobatan ialah yang tertarik pada darah manusia.
Lintah mulai beraksi. Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan
Hewan-hewan semacam ini telah digunakan sejak zaman kuno oleh banyak dokter lantaran kemampuannya dalam mengobati sejumlah penyakit. Bahkan, lintah juga masih digunakan dalam pengobatan modern, terutama dalam situasi ketika bagian tubuh seperti jari "dipasang" kembali setelah terpotong.
ADVERTISEMENT
"Lintah obat adalah istilah umum untuk beberapa lintah yang dapat dengan mudah mengisap darah pada manusia dan dapat digunakan untuk tujuan pengobatan," tutur Phillips. "Ada juga beberapa spesies yang dianggap sebagai 'obat', termasuk Hirudo medicinalis, lintah obat Eropa, spesies Macrobdella, dan lintah obat Amerika Utara."
Phillips menemukan spesies baru tersebut selama ekspedisinya pada tahun 2015, ketika dia sedang mengumpulkan beberapa lintah hijau zaitun dengan ciri khas bintik-bintik oranye di lahan basah dekat Sungai Potomac, Maryland. Lokasi tersebut berjarak kurang dari 80 kilometer dari pusat kota Washington, Amerika Serikat.
Ilustrasi lintah. Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan
Mulanya, Phillips berpikir bahwa makhluk-makhluk ini mewakili spesies yang sudah dikenal, seperti Macrobdella decora yang mudah ditemukan di Amerika Utara. Namun, analisis DNA dan pemeriksaan fisik yang lebih detail mengungkapkan bahwa hewan yang ia temukan ini ialah spesies baru yang dijuluki Macrobdella mimicus. Ciri khas hewan ini adalah pori-pori reproduksinya berada di bagian bawah tubuh, posisi yang sedikit berbeda dengan M. decora.
ADVERTISEMENT
"Secara sekilas, spesies ini terlihat mirip dengan spesies yang lebih umum yang tersebar luas dan terkenal, yaitu Macrobdella decora," jelas Phillips. "Kedua spesies memiliki jumlah pori aksesori yang sama yang mengeluarkan lendir selama persetubuhan, tetapi spesies baru ini memiliki jumlah annuli atau cincin eksternal pada tubuh yang berbeda yang terletak di antara gonopori atau lubang reproduksi dan pori-pori aksesori."