India Siap Jadi Negara Keempat yang Lakukan Pendaratan di Bulan

11 Juli 2019 15:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wahana antariksa Chandrayaan-2 di pusat peluncuran. Foto: Indian Space Research Organisation (ISRO)
zoom-in-whitePerbesar
Wahana antariksa Chandrayaan-2 di pusat peluncuran. Foto: Indian Space Research Organisation (ISRO)
ADVERTISEMENT
Dalam waktu dekat, India akan meluncurkan pesawat luar angkasa Chandrayaan-2 ke Bulan. Peluncuran bakal dilakukan dari Satish Dhawan Space Center yang berlokasi di pantai timur negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Pesawat luar angkasa yang dioperasikan oleh Indian Space Research Organisation (ISRO) ini terdiri dari robot pendarat, pengorbit, dan penjelajah. Jika semuanya berjalan sesuai rencana dan robot pendarat berhasil mendarat di bulan, maka India akan menjadi negara keempat yang menyelesaikan pendaratan di Bulan, setelah Amerika Serikat, Uni Soviet, dan China.
Secara total, misi terbaru ini akan menelan biaya sekitar 143 juta dolar AS atau setara dengan Rp 2 triliun. Jumlah ini lebih kecil dari biaya produksi beberapa film Hollywood, seperti film sains fiksi Christopher Nolan berjudul Interstellar yang menghabiskan biaya hingga 165 juta dolar AS atau setara dengan Rp 2,3 triliun, atau film Avenger End Game yang diperkirakan menelan anggaran sekitar 356 juta dolar AS atau setara dengan Rp 5 triliun.
ADVERTISEMENT
Apabila cuaca mendukung, proses lepas landas roket peluncur untuk misi ini dijadwalkan akan berlangsung pada 15 Juli 2019 pukul 17.21 EDT. Pesawat luar angkasa Chandrayaan-2 akan diluncurkan melalui tiga tahap menggunakan roket GSLV-MK3 milik ISRO.
Awalnya, GSLV-MK3 akan meluncurkan robot pengorbit yang membawa dua komponen lainnya ke orbit sekitar Bumi. Kemudian secara bertahap robot pengorbit akan memasuki area gravitasi Bulan. Setelah berhasil mengorbit Bulan pada ketinggian sekitar 100 kilometer, robot pendarat bernama Vikram yang membawa robot penjelajah bernama Pragyan akan berpisah dengan robot pengorbit ini. Vikram dijadwalkan akan mendarat di kutub selatan Bulan pada 6 September 2019.
Wahana antariksa Chandrayaan-2 di pusat peluncuran. Foto: Indian Space Research Organisation (ISRO)
Setelah Vikram berhasil mendarat, Pragyan akan berpisah dari Vikram dan mulai menjelajahi permukaan Bulan selama 14 hari untuk melakukan penelitian ilmiah. Selama misi berlangsung, robot pengorbit akan bertindak sebagai penghubungan informasi antara robot penjelajah dan robot pendarat dengan tim operator yang ada di Bumi.
ADVERTISEMENT
Begitupun dengan Vikram, robot pendarat ini akan menghubungkan komunikasi antara robot penjelajah dengan robot pengorbit dan operator di Bumi. Secara garis besar, misi ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang geologi bulan.
Chandrayaan-2 sendiri bukanlah pesawat luar angkasa pertama yang ISRO kirim ke Bulan. Pada tahun 2008, ISRO pernah meluncurkan Chandrayaan-1, tapi sayangnya pesawat luar angkasa ini gagal mendarat dengan mulus di Bulan dan justru hancur ketika berbenturan dengan permukaan Bulan.