Infeksi Ameba Langka Bikin Otak Seorang Perempuan Jadi ‘Bubur’

10 Desember 2018 12:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdarahan otak bisa menyebabkan kerusakan permanen (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Perdarahan otak bisa menyebabkan kerusakan permanen (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Para dokter di Seattle, Amerika Serikat, tidak menyangka akan menemukan "bubur" saat sedang mengoperasi kepala seorang perempuan berusia 69 tahun. Ternyata, otak perempuan itu berubah menjadi bubur karena infeksi dari ameba bernama Balamuthia mandrillaris.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana dilaporkan dalam International Journal of Infectious Diseases, kasus ini bermula ketika perempuan yang tidak disebutkan namanya itu pergi ke dokter untuk mengobati infeksi sinus kronis yang ia alami.
Para dokter menyarankan agar ia membersihkan rongga hidung dengan menggunakan air. Tapi si perempuan tidak menggunakan air steril untuk membersihkan hidungnya. Ia menggunakan air keran biasa.
Satu tahun kemudian, perempuan itu mulai mengalami simtom tak biasa, seperti kulit kemerahan dan luka di sekitar hidungnya. Kondisinya semakin parah setelah mengalami kejang-kejang serta menunjukkan penurunan kemampuan kognitif otak. Akhirnya, para dokter mulai menduga masalah ini terjadi di otak perempuan itu.
Kulit kemerahan dan luka di sekitar hidung pasien. (Foto: International Journal of Infectious Diseases)
zoom-in-whitePerbesar
Kulit kemerahan dan luka di sekitar hidung pasien. (Foto: International Journal of Infectious Diseases)
Hasil CT scan membenarkan dugaan para dokter. Ada luka sepanjang 1,5 sentimeter di bagian belakang tengkorak si perempuan. Karena luka seperti itu banyak terjadi pada para penderita tumor otak, tim dokter akhirnya mengoperasi si perempuan.
ADVERTISEMENT
"Ketika saya mengoperasi pasien itu, ada bagian otaknya, yang ukurannya sebesar bola golf, telah berubah jadi bubur darah," kata Dr. Charles Cobbs, ahli bedah saraf di Swedish Medical Center di Seattle, AS, dilansir IFL Science.
Lokasi infeksi ameba di otak. (Foto: International Journal of Infectious Diseases)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi infeksi ameba di otak. (Foto: International Journal of Infectious Diseases)
Tim dokter menemukan bahwa otak si perempuan terinfeksi oleh ameba pemakan otak yang bernama Balamuthia mandrillaris. "Ada ameba ini di otaknya, memakan sel-sel otak si perempuan. Awalnya kami tidak mengetahui apa yang sedang terjadi, tapi saat kami memeriksa jaringan dari otak si perempuan, kami langsung tahu bahwa itu adalah ameba," ujar Cobbs.
Ameba ini biasanya hidup di tanah dan air tawar. Tampaknya, perempuan malang ini menjadi terinfeksi ameba ketika ia membersihkan hidungnya dengan air keran. Perilaku itu meningkatkan risiko dirinya terinfeksi ameba.
Infeksi ameba di otak. (Foto: International Journal of Infectious Diseases)
zoom-in-whitePerbesar
Infeksi ameba di otak. (Foto: International Journal of Infectious Diseases)
Infeksi ameba bisa menyebar dari hidung ke otak melalui pembuluh darah. Tapi tidak perlu khawatir saat menggunakan air keran, karena orang dengan sistem imun yang baik sangat jarang terkena infeksi.
ADVERTISEMENT
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), di seluruh dunia hanya ada sekitar 200 kasus infeksi serupa yang pernah dilaporkan.
Meski demikian, infeksi B. mandrillaris sangat mematikan. Nyaris 90 persen kasus infeksi ini berakhir dengan kematian si penderita. Hal yang sama juga dialami si perempuan. Ia meninggal satu bulan setelah operasi.