Ini Karakter Tokoh yang Akan Menang di Game of Thrones Menurut Riset

Game of Thrones (Foto: Globar Panorama/Flickr)

Game of Thrones, kisah fiksi buatan penulis George RR Martin, merupakan salah satu serial televisi paling fenomenal sepanjang masa. Saking fenomenalnya, para peneliti memutuskan untuk melakukan riset untuk mempelajari kematian di acara TV yang akan tamat pada tahun 2019 itu.

Dalam riset yang hasilnya telah terbit di jurnal Injury Epidemiology ini, para ahli epidemiologi di Macquarie University, Australia, menganalisis kematian tokoh-tokoh penting di kisah TV Game of Thrones.

Para peneliti mengaku cukup mudah untuk melakukan riset ini. Mereka hanya perlu menonton serial Game of Thrones dari episode awal hingga episode yang terakhir kali tayang tahun 2017 lalu.

Game of Thrones (Foto: Chris Favero via Wikimedia Commons)

Mereka menemukan bahwa tingkat kematian kaum bangsawan jauh lebih rendah dibanding masyarakat biasa. Selain itu, tingkat kematian kaum pria jauh lebih besar dibanding kaum perempuan dalam Game of Thrones.

Sekitar 73,7 persen kematian di Game of Thrones terjadi akibat cedera dengan sebagian besar luka terjadi di bagian kepala dan leher atau pemenggalan. Sisanya, 11,8 persen kematian terjadi akibat luka bakar dan 4,8 persen kematian akibat racun.

Mereka menemukan bahwa sejauh ini hanya dua karakter, Maester Aemon dan Old Nan, yang meninggal secara alami di serial TV tersebut.

"Para karakter di Game of Thrones punya risiko kematian yang tinggi," ujar Reidar Lystad, ahli epidemiologi dari Australian Institute of Health Innovation, dikutip dari Live Science. "Pada akhir season ke-7, lebih dari setengah karakter telah mati. Sejauh ini kematian yang paling banyak terjadi akibat kekerasan," tambahnya.

Ned Stark dan Khal Drogo dari 'Game of Thrones' (Foto: IMDb)

Rata-rata waktu bertahan hidup dari seorang karakter di dalam serial Game of Thrones adalah 28 jam dan 48 menit. Jangkauan waktu hidup seorang karakter beragam, mulai dari 11 detik hingga 57 jam 15 menit.

Dalam serial TV ini, para peneliti menemukan bahwa karakter yang baru muncul punya tingkat kematian yang tinggi di satu jam awal penampilannya. Lystad mengatakan bahwa temuan ini mungkin tidak akan mengejutkan para penonton Game of Thrones yang telah "terlatih" melihat karakter favorit mereka mati satu per satu di serial tersebut. Namun bagi para fans garis keras, temuan ini mungkin bisa menimbulkan perdebatan.

Dalam riset ini para peneliti menemukan bahwa karakter yang bisa dengan mudah mengubah kesetiaan mereka punya kemungkinan tinggi untuk bertahan hidup di Game of Thrones.

Ilustrasi Game of Thrones (Foto: Intographics/Pixabay)

Jadi, berdasarkan riset para peneliti ini, karakter yang mungkin memenangkan Game of Thrones adalah seorang perempuan yang berasal dari kalangan bangsawan, dan cukup fleksibel dalam hal kesetiaan.

"Kami telah mengidentifikasi beberapa faktor yang mungkin punya hubungan dengan kemampuan bertahan hidup yang lebih buruk atau baik di Game of Thrones," kata Lystad. "Hal ini mungkin membantu kita untuk berspekulasi atas siapa yang akan sukses dan selamat di season terakhir nanti," imbuhnya.

Meski demikian, mengingat Game of Thrones selalu penuh kejutan, ada baiknya kita tidak terlalu berharap pada spekulasi ini. Sebab, ada ucapan yang berulang kali disebut dalam serial tersebut, yaitu "Valar Morghulis" atau "all men must die".