Ini Patung Kayu Tertua di Dunia, Lebih Tua dari Piramida Mesir

26 April 2018 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Shigir Idol, patung kayu tertua di dunia. (Foto: D. Lobanov; Antiquity 2018 via Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Shigir Idol, patung kayu tertua di dunia. (Foto: D. Lobanov; Antiquity 2018 via Twitter)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejak tahun 1894 di Rusia, para peneliti telah lama menemukan sebuah figur mirip patung manusia yang diukir dari kayu. Patung yang diberi nama Shigir Idol tersebut, baru-baru ini dinyatakan memiliki umur yang lebih tua dibandingkan Piramida di Mesir.
ADVERTISEMENT
Pada akhir tahun 1990-an, para peneliti melakukan penanggalan radiokarbon untuk menentukan umurnya. Hasil temuan itu telah dipublikasikan para peneliti dalam jurnal Antiquity.
Para peneliti menemukan bahwa temuan figur manusia dari kayu itu ternyata berumur nyaris 10 ribu tahun, tepatnya 9,900 tahun. Dengan usia ini, para peneliti mengatakan Shigir Idol adalah patung monumen kayu tertua yang ada di dunia.
Tapi ternyata, penanggalan tersebut sebenarnya masih kurang bisa diandalkan, karena penanggalan hanya menggunakan dua potong bagian dari patung tersebut.
Shigir Idol, patung kayu tertua di dunia. (Foto: Tolmachev V.Y. via wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Shigir Idol, patung kayu tertua di dunia. (Foto: Tolmachev V.Y. via wikimedia commons)
Berusia 11.500 Tahun
Para peneliti kemudian melakukan analisis yang lebih mendalam terkait usia Shigir Idol. Mereka menemukan patung kayu tersebut berusia lebih tua dibanding yang kita duga sebelumnya, yaitu berusia 11.500.
Temuan ini memberi petunjuk Shigir Idol dibuat setelah zaman es selesai dan menjadikannya jauh lebih tua dibanding piramida raksasa yang dibangun orang Mesir, yakni pada 2550 SM (sebelum masehi).
ADVERTISEMENT
Selain itu, para peneliti juga berhasil menemukan suatu wajah yang diukirkan pada patung tersebut. Wajah ini sebelumnya tidak begitu terlihat.
Menurut salah seorang tim peneliti, Thomas Terberger, arkeolog di State Agency for Heritage Service of Lower Saxony, Hannover, Jerman, patung ini Shigir Idol bisa bertahan selama ini disebutnya sebagai sebuah keajaiban.
Sekarang, Shigir Idol disimpan di Sverdlovsk Regional Museum, Yekaterinburg, Rusia.
Para peneliti berusaha mempelajari patung kayu itu setelah ditemukan di tengah-tengah pegunungan Ural di Rusia, walaupun beberapa bagian dari patung dengan tinggi sekitar 5 meter itu telah lama hilang. Hal ini membuat patung Shigir Idol kini hanya setinggi 3,4 meter saja.
"Ketika saya mengunjungi Sverdlovsk Regional Museum untuk pertama kali, saya sangat terkejut melihat ukiran kayu ini saat dipamerkan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Jika Anda mendekat ke ukiran, Anda akan menyadari bahwa badannya didekorasi dengan ornamen geometris dan juga beberapa ukiran kecil wajah manusia," tambah Terberger.
Shigir Idol, patung kayu tertua di dunia. (Foto: Tolmachev V.Y. via wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Shigir Idol, patung kayu tertua di dunia. (Foto: Tolmachev V.Y. via wikimedia commons)
Lima Ukiran Wajah di Tubuh Patung
20 tahun setelah ditemukan, peneliti Vladimir Yakovlevich Tolmachev menggambar ilustrasi dari patung tersebut. Ia mencatatkan bahwa ada lima wajah yang diukir di tubuh patung.
Sebelumnya, pada 2003, peneliti Svetlana Savchenko dari Sverdlovsk Regional Museum, menemukan adanya ukiran wajah mirip hewan dengan hidung kotak. Lalu pada 2014, ditemukan lagi wajah yang tersembunyi di kayu tersebut.
Temuan ini menunjukkan bahwa pemburu, pengumpul dan nelayan dari masa awal Eurasia membuat suatu seni spiritual pada masa awal Mesolitikum atau masa peralihan zaman batu pada 8000 SM ke 2700 SM.
ADVERTISEMENT
"Ukiran sebesar ini tentu sangat terlihat bagi komunitas pemburu-pengumpul dan mungkin merupakan suatu hal penting untuk mendemonstrasikan leluhur mereka," kata Terberger.
"Ada juga kemungkinan bahwa ukiran ini berhubungan dengan mitos atau dewa-dewa yang spesifik, tapi itu sulit untuk dibuktikan," tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa banyak peneliti yang mempelajari manusia zaman awal fokus pada daerah Timur Tengah, tetapi dengan temuan Shigir Idol ini, mengindikasikan bahwa para peneliti harus memperluas pencariannya. Apalagi, setelah adanya temuan monumen seni kompleks yang tidak diduga-duga di Pegunungan Ural.