Ini Penyebab Berang-berang Raksasa Punah di Akhir Zaman Es

15 Mei 2019 10:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berang-berang raksasa di Zaman Es. Foto: Western University
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berang-berang raksasa di Zaman Es. Foto: Western University
ADVERTISEMENT
Pada Zaman Es banyak makhluk raksasa yang hidup di Bumi. Salah satunya adalah berang-berang raksasa yang hidup di Amerika Utara.
ADVERTISEMENT
Hewan ini diperkirakan memiliki ukuran tiga kali lebih besar dari berang-berang modern. Beratnya mencapai 100 kilogram, dengan panjang 2,5 meter atau kira-kira seukuran beruang hitam dewasa.
Ilustrasi ukuran berang-berang raksasa. Foto: Western University
Jika kita bayangkan, kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh hewan ini cukup besar. Dengan gigi seri berukuran 15 sentimeter, mereka mampu menebang sebuah pohon besar untuk membuat bendungan. Namun nyatanya, hal itu tidaklah terjadi. Ini dibuktikan oleh para ilmuwan dalam hasil riset terbaru mereka yang telah diterbitkan di jurnal Scientific Reports.
Dalam riset ini, para peneliti mengungkapkan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan berang-berang raksasa memakan pohon. Mereka telah kalah bersaing dengan saudaranya yang lebih kecil, dan ini bisa menjadi penyebab kenapa berang-berang raksasa punah di akhir Zaman Es.
Fosil berang-berang raksasa. Foto: Western University
Berang-berang raksasa diperkirakan punah sekitar 10.000 tahun lalu. Menurut para peneliti, sebagian besar hewan yang memiliki nama ilmiah Castoroides ini memakan tanaman air, bukan kayu. Ini berarti, berang-berang raksasa sangat bergantung pada lingkungan lahan basah untuk tempat tinggal dan menemukan makanannya.
ADVERTISEMENT
“Kami tidak menemukan bukti bahwa berang-berang raksasa menebang atau memakan pohon untuk dimakan,” ujar Tessa Plint, salah satu peneliti dalam riset ini sekaligus mahasiswa pascasarjana dari Heriot-Watt University, sebagaimana dilansir IFL Science. "Berang-berang raksasa bukanlah 'insinyur ekosistem' seperti halnya berang-berang kecil Amerika Utara."
Ilustrasi ukuran berang-berang raksasa. Foto: Western University
Pada Zaman Es, berang-berang raksasa diperkirakan telah menempati wilayah Florida dan Lembah Mississippi, hingga Yukon dan Alaska. Namun, tatkala era Pleistosen akan berakhir, dan lapisan es mulai memudar, iklim berubah menjadi lebih kering, dan lahan basah yang diandalkan oleh berang-berang raksasa mulai menghilang.
“Kemampuan untuk membangun bendungan dan rumah mungkin benar-benar memberi berang-berang kecil keunggulan kompetitif dibandingkan berang-berang raksasa karena dapat mengubah lanskap untuk menciptakan habitat lahan basah yang cocok yang mereka perlukan. Berang-berang raksasa tidak dapat melakukan ini,” ujar Fred Longstaffe, peneliti lainnya dalam riset sekaligus ketua Canada Research Chair in Stable Isotope Science di Western University.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, berang-berang raksasa tidak dapat bertahan karena lahan basah yang semakin kering dan menghilang. Mereka gagal beradaptasi dengan perubahan iklim yang terus mengantarkan mereka ke jurang kepunahan.
Fosil berang-berang raksasa. Foto: Western University