Ini yang Sebaiknya Kita Lakukan Saat Terjadi Ledakan Bom Nuklir

13 Maret 2019 7:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bom nuklir Foto: WikiImages/pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bom nuklir Foto: WikiImages/pixabay
ADVERTISEMENT
Tatkala nuklir meledak, hal pertama yang akan kita lihat ialah pendar yang sangat terang. Dalam jarak yang cukup dekat, kemungkinan kita akan berpikir bahwa Matahari pada saat itu telah meledak. Kita akan mengalami kebutaan sementara dan kesulitan memindai kondisi di sekitar.
ADVERTISEMENT
Sementara bila jarak kita dengan sumber ledakan cukup jauh, kita akan menyaksikan saat asap mirip jamur payung terbentuk. Ledakannya akan memekakkan telinga serta mungkin membuat kita terjatuh seketika.
Pertanyaan terpentingnya: Sanggupkah kita bertahan?
Menurut Brooke Buddemeier, ahli fisika kesehatan dan ahli radiasi di Lawrence Livermore National Laboratory, Amerika Serikat, jawabannya 'ya, sangat mungkin' selama kita tak melakukan hal-hal ceroboh akibat terlalu panik.
"Jangan masuk ke mobilmu," ujar Buddemeier. "Jangan mencoba mengemudi dan jangan berasumsi bahwa kaca dan logam kendaraan dapat melindungi Anda," jelasnya, seperti dikutip dari Business Insider.
Suasana Kota Hiroshima usai terjadinya ledakan bom nuklir pada 6 Agustus 1945. Foto: AFP
Menurut Buddemeier, hampir mustahil bagi kita untuk mengikuti arahan penyelamatan diri seperti yang dipraktikkan dalam adegan-adegan film Hollywood: Lompatlah ke dalam mobil dan cobalah untuk kabur secepat mungkin ke luar kota jika melihat awan jamur (ledakan nuklir).
ADVERTISEMENT
Lantaran kenyataannya, jika kita berbicara ihwal ledakan 10 kiloton nuklir yang begitu panas seperti tragedi di Jepang pada tahun 1945. Bola api yang dilepaskannya benar-benar sanggup melesat dengan kecepatan lebih dari 161 kilometer per jam.
Selain itu, Buddemeier juga memaparkan alasan logis mengapa kabur dari ledakan nuklir sembari mengendarakan mobil bukanlah keputusan tepat. "Kendaraan modern terbuat dari kaca dan logam yang sangat ringan dan mereka hampir tidak menawarkan perlindungan," ungkap Buddemeier.
Suasana Kota Nagasaki usai dijatuhkan bom nuklir oleh serangan udara Amerika Serikat. Foto: AFP
Alih-alih memutuskan untuk melesat berkendara, Buddemeier justru menyarankan kita untuk secepat mungkin bertahan hidup dengan masuk ke dalam struktur bangunan yang kuat. “Masuk ke dalam... Dan pergi ke pusat gedung. Jika Anda memiliki akses ke area bawah tanah, maka menempatkan diri di bawah tanah itu sangat bagus. Lalu, tetaplah di sana selama 12 hingga 24 jam,” terang Buddemeier.
ADVERTISEMENT
Cara menyelamatkan diri yang lebih bagus ialah bila kita secara kebetulan berada di dalam garasi beton (yang bertindak sebagai perisai) dan terparkir mobil di sana. Dalam kondisi ini, kita bisa duduk tenang di dalam mobil sembari mendengarkan radio tanpa pergi ke manapun. Menunggu informasi tentang kondisi pasca-ledakan hingga akhirnya memutuskan waktu yang tepat untuk keluar.
Dituturkan oleh Buddemeier, jika semua orang mengikuti pedoman ini setelah ledakan nuklir, maka ratusan ribu nyawa kemungkinan bisa diselamatkan.