news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Isu Vaksin HPV Bikin Perempuan Mandul dan Tak Bisa Menikmati Seks Hoax

28 Maret 2018 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Forum Diskusi Publik dan Peluncuran A2PKI. (Foto: Zahrina Yustisia Noorputeri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Forum Diskusi Publik dan Peluncuran A2PKI. (Foto: Zahrina Yustisia Noorputeri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dalam sesi tanya jawab acara Forum Diskusi Publik dan Peluncuran Asosiasi Advokasi Kanker Perempuan Indonesia, Selasa (27/3), salah seorang peserta diskusi dari Priangan Cancer Care Bandung mengeluhkan adanya berita negatif mengenai vaksin human papillomavirus (HPV) yang diterima oleh keluarganya.
ADVERTISEMENT
“Keponakan saya di sekolah, ia justru ditakut-takuti oleh teman-temannya. Karena menurut mereka, imunisasi tersebut bisa membuat dia mandul, membuat perempuan tidak bisa menikmati seks dan macam-macam,” kata peserta diskusi tersebut menyampaikan keluhannya.
Perempuan di ranjang (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Perempuan di ranjang (Foto: Unsplash)
Menanggapi hal ini, para narasumber pun menyampaikan bahwa berita hoax tersebut menjadi sumber masalah pada pencegahan kanker. Padahal vaksin HPV sangatlah diperlukan oleh perempuan untuk menghindarkan diri mereka dari kanker serviks.
“Itu hoax semua,” kata Prof. DR. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Rad (K) Onk.Rad, Kepala Departemen Radioterapi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. “Hoax itu salah satu yang menyebabkan patients delay,”
Soehartati juga mengatakan berita hoax seperti ini banyak sekali dan seringkali diterima lebih cepat oleh pasien. Ia mengatakan, vaksin seringkali menjadi sasaran berita hoax yang membuat pasien ragu-ragu untuk segera mengimunisasi diri mereka.
Prof. Soehartati A. Gondhowiardjo. (Foto: Zahrina Yustisia Noorputeri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prof. Soehartati A. Gondhowiardjo. (Foto: Zahrina Yustisia Noorputeri/kumparan)
Sementara itu, dr.Niken Wastu Palupi, MKM, Kasubdit Penyakit Kanker dan Kelainan Darah, Kementerian Kesehatan RI, mengatakan pihaknya sudah memiliki cara untuk mencegah hoax mengenai vaksin HPV, terutama ketika mengadakan imunisasi di sekolah-sekolah.
ADVERTISEMENT
“Biasanya kita melakukan sosial terlebih dahulu kepada orang tua dan murid-murid. Kita sampaikan tujuan, fungsi. Apa gunanya dari vaksin. Supaya tidak terjadi lagi miskomunikasi atau hoax lainnya,” kata Niken dalam acara yang dilaksanakan di Gedung Kementerian Kesehatan itu.
Soehartati juga mengatakan, masyarakat harus mewaspadai adanya hoax yang beredar, terutama dari dunia maya mengenai kanker serviks dan vaksin HPV. Karena menurutnya, dari sekian banyak informasi yang beredar di dunia maya, hanya sebagian kecil yang benar-benar bisa dipercaya.