IUCN Ungkap Lebih dari 28.000 Spesies Hewan di Dunia Terancam Punah

23 Juli 2019 8:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hiu martil yang mati Foto: suesun/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hiu martil yang mati Foto: suesun/Pixabay
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, Daftar Merah (Red List) yang dikeluarkan oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN) mengungkap bahwa 28.338 spesies atau 27 persen dari 105.723 spesies hewan di dunia, kini terancam punah. Mereka juga mencatat, sejak tahun 1500, ada sekitar 873 spesies yang telah punah di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Secara lebih detail, pembaruan Daftar Merah ini telah menambahkan lebih dari 7.000 spesies di seluruh dunia masuk dalam kategori hewan terancam punah.
Yang menjadi perhatian khusus dalam pembaruan Daftar Merah ini adalah nasib beberapa jenis ikan hiu dan pari badak yang memiliki sirip seperti hiu, misalnya wedgefish dan giant guitarfish. Kelompok-kelompok ikan ini dikonfirmasi telah masuk kategori hewan hampir punah.
Pekerja memotong sirip hiu Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Salah satu spesies pari badak mungkin sangat dekat dengan kepunahan adalah Rhynchobatus cooki yang hidup di Kepulauan Indo-Melayu. Spesies ini hanya terlihat sekali dalam 20 tahun. Seorang peneliti lokal pernah menemukan ikan ini sudah dalam kondisi mati di pasar ikan Singapura.
Kini populasi kelompok ikan pari badak ini semakin menurun, diakibatkan oleh perburuan yang tidak terkendali. Para pemburu mengincar daging dan siripnya yang dinilai memiliki harga sangat tinggi. Daging-daging ikan ini, bersama juga daging hiu dan daging ikan bertulang sejati, biasanya diperjualbelikan secara lokal untuk dijadikan makanan. Sedangkan siripnya dijual secara internasional untuk memenuhi permintaan pasar sup sirip hiu.
ADVERTISEMENT
Sirip putih dari ikan pari badak memiliki nilai yang cukup tinggi di pasaran. Bayangkan saja, satu kilogram sirip ikan ini dihargai sebesar 1.000 dolar AS atau setara dengan Rp 14 juta. Maka dari itu, jenis ikan pari badak telah menjadi hewan yang sangat diburu.
Sirip ikan hiu yang dikeringkan di kawasan Kalibaru Jakarta. Foto: REUTERS / Beawiharta
Lalu, bagaimana cara untuk mencegah kepunahan ikan ini? Peter Kyne, peneliti bidang biologi konservasi di Charles Darwin University menulis di The Conversation bahwa untuk meningkatkan jumlah populasi ikan pari badak di lautan, dibutuhkan serangkaian tindakan dan peran nyata dari berbagai pihak.
Salah satunya adalah dengan memberlakukan perlindungan spesies nasional, pengelolaan habitat, pengurangan tangkapan, dan pembatasan perdagangan internasional.
Bagaimanapun, menurutnya, ini bukan solusi yang cepat dan mudah. Semua tergantung pada keefektifan upaya konservasi yang dilakukan. Tantangan untuk menyelamatkan kelompok pari badak menggambarkan tugas besar dalam mengatasi krisis kepunahan hewan di dunia.
ADVERTISEMENT