Jejak Mereka yang Selamat dari Letusan Dahsyat Gunung Vesuvius

28 Februari 2019 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pompeii. Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Pompeii. Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Tatkala Gunung Vesuvius meletus pada 79 Masehi, material berbahaya yang dikeluarkannya merusak wilayah di sekitarnya. Bebatuan panas yang meleleh, puing-puing hangus, dan gas beracun sebagai hasil letusan gunung ini, menewaskan hampir 2.000 orang di Kota Pompeii dan Herculaneum, Italia.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, tidak semua penduduk mati oleh bencana ini. Lalu, ke mana para pengungsi yang tidak bisa kembali ke rumah lari menyelamatkan diri?
Dilansir Live Science, mengingat bahwa bencana tersebut terjadi di era peradaban kuno, penduduk tidak mungkin melakukan perjalanan jauh saat pergi dari Pompeii dan Herculaneum.
Penemuan jasad di Pompeii. Foto: Andrew Mason/Flickr
Sebagian besar dari mereka tinggal di sepanjang pantai Italia bagian selatan, bermukim sebagai komunitas baru di Cumae, Naples, Ostia, dan Puteoli. Hipotesis ini didasarkan pada sebuah studi baru yang akan diterbitkan saat musim semi nanti di jurnal Analecta Romana.
Mendapatkan secercah jawaban untuk peristiwa tersebut bukanlah perkara mudah. Sebab, catatan sejarah mengenai dampak letusan Gunung Vesuvius sangat langka dan tersebar di pelbagai tempat.
ADVERTISEMENT
Demi menentukan ke mana orang-orang yang selamat itu pergi, Steven Tuck, profesor di Miami University, Ohio, Amerika Serikat, bahkan sampai menyisir catatan sejarah, termasuk dokumen, prasasti, artefak, dan informasi infrastruktur kuno.
Penggalian arkeologi di Pompeii. Foto: Instagram/@pompeii_parco_archeologico
Dalam usahanya, Tuck membuat basis data atas nama keluarga yang tinggal di Pompeii dan Herculaneum, lalu memeriksa apakah nama-nama ini muncul di tempat lain setelah tahun 79 Masehi.
Dia juga mencari tanda-tanda budaya Pompeii dan Herculaneum yang unik, seperti ritual Vulcanus, yang muncul di kota-kota terdekat lainnya setelah letusan gunung berapi.
Selain itu, proyek infrastruktur publik yang dibangun sekitar era tersebut kemungkinan dibuat oleh pemerintah untuk mengakomodasi masuknya pengungsi secara tiba-tiba. Kaisar Romawi pada saat itu, Titus, memberikan bantuan dana kepada kota-kota yang telah menjadi tempat tinggal para pengungsi, dan sebagian uang ini kemudian diberikan pula kepada para pengungsi.
Jasad yang ditemukan di Pompeii. Foto: Wikimedia Commons dan Pixabay
"Kota Pompeii dan Herculaneum (memang) hilang," dituturkan oleh Tuck. "Tetapi pemerintah jelas membangun lingkungan baru, saluran air, dan bangunan publik di tempat orang-orang (para pengungsi) menetap."
ADVERTISEMENT
Bahkan, jumlah penduduk yang berhasil selamat dari letusan dahsyat Vesuvius mungkin jauh lebih banyak ketimbang yang tercatat. Itu karena dari sekitar 15.000-20.000 orang yang tinggal di Pompeii dan Herculaneum, banyak orang asing dan budak yang tidak mencatatkan nama keluarganya, sehingga membuat mereka sulit dilacak saat selamat dan menetap di kota lain.