Kaleidoskop Bencana Indonesia 2017

22 Desember 2017 13:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir akibat siklon (Foto: Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir akibat siklon (Foto: Antara)
ADVERTISEMENT
Bagi Indonesia, tahun 2017 adalah tahun yang berisi rentetan kejadian bencana. Letak geografis Indonesia yang berada di Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) dan dikelilingi oleh lautan membuat negeri ini berpotensi dihantam banyak bencana alam.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah kaleidoskop bencana yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2017 sebagaimana yang tercatat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Januari
Puting beliung terjadi di kota Jember pada 5 Januari 2017. Bencana ini tidak menelan korban jiwa namun merusak rumah pemukiman penduduk. Tercatat 28 rumah rusak berat, 4 rumah rusak sedang dan 256 rumah rusak ringan.
Februari
Pada bulan ini terjadi dua bencana alam. Pertama puting beliung di Flores Timur pada 6 Februari 2017 yang menyebabkan 2 orang meninggal dunia dan 296 rumah rusak berat. Kedua adalah tanah longsor yang terjadi di Bangli pada 9 Februari 2017 yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia dan 5 rumah rusak berat.
Maret
Bulan Maret menjadi bulan ketika dua bencana banjir terjadi di Sumatera Barat. Pertama banjir ini terjadi pada 3 Maret 2017 di Kabupaten Limapuluh Koto yang mengakibatkan 8 orang meninggal dan 3.774 rumah terendam. Kedua, banjir di Kota Padang Sidempuan pada 26 Maret 2017 yang merenggut korban jiwa sebanyak 5 orang dan 175 rumah rusak berat serta 157 rumah rusak ringan.
ADVERTISEMENT
April
Pada 1 April 2017 lonsor melanda Ponorogo sehingga menewaskan 28 orang. Di Nganjuk juga terjadi longsor pada 9 April 2017 sehingga merenggut nyawa 5 orang. Di akhir bulan, 29 April 2017, banjir melanda magelang dan mengakibatkan 13 orang meninggal dunia.
Mobil tertimbun reruntuhan rumah di Ponorogo. (Foto: Antara/Siswowidodo)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil tertimbun reruntuhan rumah di Ponorogo. (Foto: Antara/Siswowidodo)
Mei
Pada 8 Mei 2017 longsor melanda Kabupaten Mahakam Hulu, Kalimantan Timur, dan pada 12 Mei 2017 longsor menyerang Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Ada 5 orang meninggal dunia akibat longsor di Mahakam Hulu dan 7 orang meninggal dunia akibat longsor di Luwu Timur.
Juni
Kembali pada bencana banjir, kali ini banjir melanda kabupaten Toli-Toli, Sulawesi tengah,pada 3 Juni 2017. Dilaporkan 5 orang meninggal dunia dan 280.025 orang lainnya terpaksa mengungsi.
ADVERTISEMENT
Juli
Tercatat 13 orang meninggal dunia akibat banjir yang menerpa di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada 21 Juli 2017.
Agustus
Banjir juga melanda Pulau Taliabu, Maluku. Tidak ada korban jiwa dalam musibah yang melanda pada 244 Agustus 2017. Namun 556 warga harus mengungsi sampai kondisi normal kembali.
September
22 September 2017 menjadi awal erupsi dari Gunung Agung, Bali. Erupsi ini menyebabkan 154.000 orang yang tinggal di sekitar gunung itu harus mengungsi. 23 desa yang warganya diminta mengungsi adalah Ababi, Pidpid, Nawakerti, Datah, Bebandem, Jungutan, Buana Giri, Tulamben, Dukuh, Kubu, Baturinggit, Ban, Sukadana, Menanga, Besakih, Pempatan, Selat, Peringasari, Muncan, Duda Utara, Amertha Bhuana, Sebudi dan Buda Keling.
Gunung Agung (Foto: SONNY TUMBELAKA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Agung (Foto: SONNY TUMBELAKA / AFP)
Selain itu, sebelumnya pada 11 September 2017, longsor melanda Donggala sehingga mengakibatkan 2 orang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Oktober
Longsor yang terjadi di Cianjur pada 1 Oktober 2017 enyebabkan 3.984 warga harus mengungsi dan 170 rumah mengalami rusak berat. Sedangkan Angin Puting Beliung yang menerpa Pesisir Selatan pada 6 Oktober menyebabkan 4 orang meninggal dunia.
November
Dilaporkan pada tanggal 22 November, Gunung Agung kembali erupsi. Bencana ini tergolong besar karena sempat melumpuhkan sejumlah penerbangan dan aktivitas wisata di Bali.
Tidak hanya erupsi Gunung Agung, bencana alam yang cukup besar juga terjadi di beberapa kota di Indonesia. Curah hujan yang tinggi disertai dengan angin melanda 28 kabupaten dan kota. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena bencana ini sebagai sklon Cempaka. Siklon ini setidaknya menyebabkan 41 orang meninggal dunia.
Banjir akibat Siklon di Klaten (Foto: Aloysius Jarot Nugroho/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir akibat Siklon di Klaten (Foto: Aloysius Jarot Nugroho/Antara)
Desember
ADVERTISEMENT
Gempa Tasikmalaya sempat menggemparkan beberapa daerah di Indonesia. Kota Yogyakarta, Jakarta dan beberapa kota lain ikut merasakan guncangan gempa yang berkekuatan 6,5 Magnitudo itu. Akibat gempa tersebut, 4 orang meninggal dunia.
Pada 2018 medatang, BNPB memprediksi angka bencana di Indonesia akan berada di atas 2.000. Bencana atau sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan kesusahan, kerugian, atau penderitaan dapat disebabkan oleh fenomena alam seperti hujan, badai, erupsi gunung berapi, gempa dan lainnya. Khusus untuk gempa, diprediksi akan terjadi di Indonesia pada 2018 rata-rata 500 kali setiap bulan.