Kapan Waktu Paling Mematikan dalam Sejarah Manusia?

17 November 2018 20:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salju di Antartika  (Foto: NASA/Cindy Evans/Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Salju di Antartika (Foto: NASA/Cindy Evans/Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Bersyukurlah kamu masih bisa menikmati hidup di Bumi pada abad 21 dan pada tahun 2010-an, karena tahun ini merupakan tahun paling aman dalam sejarah hidup manusia.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari segala kekurangannya, di masa-masa ini, manusia hidup dengan cukup enak karena keberadaan teknologi canggih yang memudahkan hidup manusia serta fasilitas kesehatan yang sudah maju sehingga manusia bisa terhindar dari kematian karena penyakit-penyakit seperti influenza, malaria, atau cacar yang semula dapat menyebabkan kematian.
Lalu, kapan waktu paling mematikan dalam sejarah manusia?
Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Antiquity menunjukkan beberapa abad setelah tahun 536 Masehi adalah waktu yang terbilang menyedihkan untuk hidup manusia.
Pada masa tersebut, terjadi peristiwa cuaca ekstrem yang menyebabkan kelaparan. Meskipun ada banyak teori yang beredar tentang mengapa kelaparan ini terjadi. Beberapa bukti menunjukkan cuaca ekstrem tersebut terjadi karena "musim dingin vulkanik," yaitu cuaca dingin yang disebabkan karena abu dan debu yang dihasilkan dari letusan gunung berapi menutupi matahari sehingga tidak ada cahaya Matahari yang sampai ke Bumi.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah awal dari salah satu periode terburuk untuk hidup," kata penulis studi Michael McCormick, seorang sejarawan abad pertengahan di Harvard, dikutip dari IFL Science.
Badai salju di California (Foto: Mike Eliason/Santa Barbara County Fire Department via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Badai salju di California (Foto: Mike Eliason/Santa Barbara County Fire Department via AP)
Tidak diketahui gunung berapi mana yang menyebabkan cuaca ekstrem ini. Sampai saat ini, peneliti menduga letusan gunung Ilopango di El Salvador lah yang menyebabkan keadaan ini. Namun, studi ini menduga bahwa ledakan gunung berapi di Islandia lah yang menyebabkan musim dingin vulkanik.
Saat ini, masa-masa tanpa Matahari tersebut dikenal dengan nama Zaman Es Kecil di Masa Antik Akhir. Peristiwa gagal panen pun memicu kelaparan. Saat itu, secara mengejutkan Salju turun di China padahal sedang musim panas. Sebaliknya, kekeringan dahsyat terjadi di Peru.
Islandia (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Islandia (Foto: Thinkstock)
Peristiwa-peristiwa aneh yang disebabkan oleh Zaman Es Kecil terjadi hampir di seluruh belahan dunia. Sejarah Irlandia Gaelic menulis adanya kegagalan produksi roti pada tahun 536 Masehi. Sementara Procopius, seorang sejarawan yang tinggal di Timur Tengah pada saat itu, menulis adanya ketakutan akibat Matahari yang menghilang.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya kelaparan, Zaman Es Kecil di Bumi juga menyebabkan masalah sosial dan jatuhnya kerajaan yang ada pada saat itu seperti Kekaisaran Sasania, kemunduran Kekaisaran Romawi Timur, pergolakan politik di China, dan berbagai peristiwa yang berujung pertumpahan darah di Eurasia.
Zaman Es Kecil di Masa Antik Akhir berakhir pada tahun 660 Masehi.