Karena Salah Alamat, Satelit Rusia Rp 606 Miliar Hilang

3 Januari 2018 12:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satelit cuaca Meteor-M. (Foto: Roscosmos)
zoom-in-whitePerbesar
Satelit cuaca Meteor-M. (Foto: Roscosmos)
ADVERTISEMENT
Di pengujung akhir tahun, badan antariksa Rusia Roscosmos mengalami masalah dengan satelit cuaca terbarunya bernama Meteor-M. Satelit seharga 45 juta dolar AS atau setara Rp 606 miliar itu hilang kontak tak lama setelah diluncurkan pada November 2017 lalu.
ADVERTISEMENT
Setelah diinvestigasi selama satu bulan, akhirnya Rusia mengumumkan penyebab hilangnya satelit cuaca mereka. Menurut pengakuan Wakil Perdana Menteri Rusia, Dmitry Rogozin, satelit mereka itu hilang akibat para penelitinya memberikan program alamat koordinat yang salah.
Satelit tersebut diprogram dengan koordinat lepas landas dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan. Padahal, alamat lokasi peluncuran satelit Meteor M yang benar adalah Vostochny Cosmodrome yang berlokasi di timur Rusia.
"Roket itu mendapat program peluncuran Baikonur," kata Rogozin seperti dikutip Science Alert. "Mereka salah memberikan koordinat."
Tempat Peluncuran Satelit Meteor-M
Baikonur Cosmodrome yang terletak di selatan Kazakhstan adalah situs peluncuran roket luar angkasa yang telah berdiri sejak 1950. Baikonur menjadi pusat program antariksa bagi Uni Soviet.
ADVERTISEMENT
Setelah Uni Soviet jatuh, Rusia menyewa fasilitas tersebut dari Kazakhstan untuk kepentingan peluncuran roket. Tetapi, kini Baikonur bukan satu-satunya 'Cosmodrome' yang bisa digunakan Rusia.
Masih ada Vostochny Cosmodrome di Amur Oblast, Rusia, yang telah dibangun sejak 2011. Vostochny inilah yang menjadi tempat peluncuran satelit cuaca Meteor-M yang kemudian hilang kontak.
Human Error Alasan Satelit Hilang
Awalnya peluncuran berjalan dengan lancar. Namun, ketika satelit Meteor-M lepas dari roket Soyuz-2.1b peneliti langsung menangkap masalah yang terdeteksi.
"Sesi komunikasi pertama yang telah dijadwalkan gagal membuat kontak dengan satelit, karena satelit itu tidak ada di orbit yang telah ditentukan," ucap juru bicara Roscosmos.
Banyak media di Rusia menduga masalah tersebut terjadi karena kegagalan pada bagian roket pendorong. Tetapi setelah Roscosmos melakukan analisis, ternyata masalah itu terjadi karena human error.
ADVERTISEMENT
Menurut Roscosmos, para peneliti yang bertugas untuk mengawasi instruksi peluncuran roket tidak teliti dalam memeriksa program peluncuran satelit Meteor-M. Komisi yang melakukan investigasi kemudian menyarankan ilmuwan itu mendapatkan sanksi hukuman dalam bentuk teguran.
Hilangnya satelit cuaca Meteor-M membuat para peneliti di Roshydromet, badan cuaca Rusia, kehilangan data dan gambar lingkungan yang cukup besar.
Hal ini membuat Roscosmos bagaikan sudah jatuh ditimpa tangga. Sebelumnya badan antariksa Rusia itu telah dipotong anggarannya menyusul hasil audit internalnya yang tidak memuaskan karena menghamburkan anggaran hampir 2 miliar dolar AS atau setara Rp 26,9 triliun.