Kaum Bumi Datar Anggap Pendaratan Robot InSight di Mars NASA Palsu

1 Desember 2018 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Model robot InSight NASA di Jet Propulsion Laboratory (JPL). (Foto: Mike Blake/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Model robot InSight NASA di Jet Propulsion Laboratory (JPL). (Foto: Mike Blake/Reuters)
ADVERTISEMENT
Kaum Bumi datar selalu bikin kontroversi. Setelah menganggap Bumi punya bentuk datar dan membuat teori baru bahwa Bumi punya bentuk seperti donat, sekarang mereka menganggap pendaratan robot InSight di Mars itu palsu.
ADVERTISEMENT
InSight diluncurkan ke luar angkasa dari Vandenberg Air Force Base di pesisir tengah California pada 5 Mei 2018. Robot ini berhasil mendarat di Mars pada 27 November 2018, setelah menempuh perjalanan sejauh 485 juta kilometer selama enam bulan.
Sesuai namanya yang merupakan singkatan dari Interior Exploration using Seismic Investigations, Geodesy and Heat Transport, tugas dari InSight akan sangat berbeda dari robot-robot pendahulunya yang cenderung lebih banyak menjelajahi permukaan Mars. Robot yang bertugas kali ini akan lebih fokus memeriksa bagian dalam Planet Mars.
Namun, misi mulia InSight dicemooh oleh kaum Bumi datar. Sejak InSight mendarat di Mars, mereka meramaikan media sosial dengan diskusi tak berfaedah, dengan klaim pendaratan InSight dipalsukan, dan NASA disebut menyembunyikan sesuatu.
ADVERTISEMENT
InSight sendiri memang benar-benar mendarat di Mars. Kehadirannya menambah jumlah robot di permukaan Planet Merah itu, termasuk Curiosity yang paling tersohor yang banyak mengirimkan foto permukaan Mars ke Bumi.
"Mars adalah sebuah planet berbentuk bulat, sebagaimana telah dibuktikan oleh berbagai misi luar angkasa beberapa dekade terakhir dan oleh pengamatan teleskop selama ratusan tahun sebelumnya," ujar Andrew Coates, profesor fisika di University College London, Inggris, kepada Newsweek.
Foto permukaan Mars yang dikirim robot NASA InSight. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Foto permukaan Mars yang dikirim robot NASA InSight. (Foto: NASA)
Coates adalah salah seorang yang ikut dalam misi ExoMars 2020 milik badan antariksa Eropa, European Space Agency (ESA), di Planet Merah itu.
"Kita memiliki beberapa satelit yang mengorbit Mars, seperti Mars Express milik ESA dan ExoMars Trace Gas Orbiter [TGO], NASA's MRO, MAVEN, dan Odyssey, selain itu ada juga Mars Orbiter Mission milik India," kata Coates.
ADVERTISEMENT
"Di samping itu ada beberapa robot yang mendarat dan menjelajahi permukaan Mars, seperti robot InSight, Curiosity dan Opportunity milik NASA, yang semuanya menggunakan satelit pengorbit sebagai pengirim data ke Bumi."
Logo NASA. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Logo NASA. (Foto: NASA)
Untuk misi ExoMars 2020 sendiri memanfaatkan satelit TGO, sementara robot ExoMars akan menggali ke kedalaman dua meter di bawah permukaan Mars untuk mencari tanda dari sisa-sisa kehidupan atau bahkan yang masih ada di Mars.
Sementara itu, misi InSight diharapkan akan berjalan selama dua tahun kedepan. Mungkin temuan yang nanti dikirimkan InSight bisa sedikit mencerahkan kaum Bumi datar.