Keindahan Gerhana Bulan Darah Serigala di Langit Eropa hingga Amerika

21 Januari 2019 22:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fenomena 'super blood wolf moon' terlihat diantara pohon yang menyala selama gerhana bulan  di Aegidienberg, Jerman, (21/1). (Foto: REUTERS / Wolfgang Rattay)
zoom-in-whitePerbesar
Fenomena 'super blood wolf moon' terlihat diantara pohon yang menyala selama gerhana bulan di Aegidienberg, Jerman, (21/1). (Foto: REUTERS / Wolfgang Rattay)
ADVERTISEMENT
Gerhana bulan darah serigala atau super blood wolf moon, adalah nama keren yang diberikan pada gerhana bulan yang terjadi bersamaan dengan super moon di bulan Januari. Penampakan puncaknya terjadi pada dini hari tanggal 21 Januari 2019.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, fenomena ini tidak bisa diamati dari Indonesia. Hanya mereka yang berada di benua Afrika, Eropa, dan Amerika, yang beruntung bisa melihat gerhana bulan darah serigala itu.
"Iya, tidak dapat diamati di Indonesia karena saat gerhana terjadi Indonesia sedang siang hari. Hanya benua Eropa, Afrika, dan Amerika yang bisa menikmati gerhana bulan total," jelas Tiar Dani, Peneliti astronomi dan astrofisika LAPAN, saat dihubungi kumparanSAINS, Senin (21/1).
Tiar menjelaskan fenomena super moon atau bulan super tetap terlihat di Indonesia. Hanya saja karena kejadian gerhana tidak bisa diamati, maka penampakan Bulan atau super moon tidak berwarna kemerahan.
Badan antariksa Amerika Serikat, NASA, mengatakan tempat terbaik untuk menyaksikan gerhana bulan darah serigala ada di Louisiana, Amerika Serikat. Di sana gerhana akan mencapai totalitas, atau titik di mana ia terlihat benar-benar berwarna oranye.
ADVERTISEMENT
Sebagian dari kamu mungkin penasaran kenapa fenomena gerhana bulan total kali ini bisa disandingkan dengan kata "darah serigala?" Begini penjelasannya...
Gerhana bulan total adalah peristiwa ketika Matahari, Bumi, dan Bulan, berada pada satu garis lurus, sehingga sinar Matahari tidak bisa sampai ke Bulan akibat terhalang oleh Bumi. Saat Bulan melakukan perjalanan melalui bayangan Bumi, Bulan akan tampak memiliki warna oranye, itulah sebabnya ia disebut 'blood moon' atau 'bulan berdarah'.
Kemudian, karena gerhana kali ini hanya dapat terjadi selama bulan purnama dan saat bulan purnama pertama di bulan Januari, maka fenomena ini disebut sebagai 'wolf moon' atau 'bulan serigala'.
Lalu, kata super-nya diberikan karena dalam fenomena ini, bulan mencapai bagian orbitnya yang paling dekat dengan Bumi, yang juga dikenal sebagai perigee. Di saat itu Bulan akan tampak lebih besar jika dilihat dari Bumi dan publik memberi istilah 'super moon' atau 'bulan super' untuk kejadian macam ini.
ADVERTISEMENT
Oleh karena ada rangkaian fenomena, dan jika julukan-julukan itu digabung, maka akan membentuk: 'super blood wolf moon'.
Buat kamu yang penasaran bagaimana penampakan gerhana bulan darah serigala atau super blood wolf moon, berikut tim kumparan sajikan foto-fotonya dari penjuru dunia.
Fenomena 'super blood wolf moon' terlihat di belakang sebuah gereja Ortodoks selama gerhana bulan di desa Turets, Belarus, (21/1).  (Foto: REUTERS / Vasily Fedosenko)
zoom-in-whitePerbesar
Fenomena 'super blood wolf moon' terlihat di belakang sebuah gereja Ortodoks selama gerhana bulan di desa Turets, Belarus, (21/1). (Foto: REUTERS / Vasily Fedosenko)
Fenomena 'super blood wolf moon' terlihat di dekat sebuah patung selama gerhana bulan di Brussels, Belgia,(21/1). (Foto: REUTERS / Yves Herman)
zoom-in-whitePerbesar
Fenomena 'super blood wolf moon' terlihat di dekat sebuah patung selama gerhana bulan di Brussels, Belgia,(21/1). (Foto: REUTERS / Yves Herman)
Fenomena 'super blood wolf moon' terlihat di dekat patung selama gerhana bulan total di Marseille, Prancis, (21/1).  (Foto: REUTERS / Jean-Paul Pelissier)
zoom-in-whitePerbesar
Fenomena 'super blood wolf moon' terlihat di dekat patung selama gerhana bulan total di Marseille, Prancis, (21/1). (Foto: REUTERS / Jean-Paul Pelissier)
Fenomena 'super blood wolf moon' terlihat di dekat sebuah patung selama gerhana bulan di Grand Place Brussels, Belgia, (21/1). (Foto: REUTERS / Francois Lenoir)
zoom-in-whitePerbesar
Fenomena 'super blood wolf moon' terlihat di dekat sebuah patung selama gerhana bulan di Grand Place Brussels, Belgia, (21/1). (Foto: REUTERS / Francois Lenoir)
Fenomena 'super blood wolf moon' terlihat di atas patung "Victoria Alada" di atas bangunan Metropoli selama gerhana bulan total di Madrid, Spanyol, (21/1). (Foto: REUTERS / Thilo Schmuelgen)
zoom-in-whitePerbesar
Fenomena 'super blood wolf moon' terlihat di atas patung "Victoria Alada" di atas bangunan Metropoli selama gerhana bulan total di Madrid, Spanyol, (21/1). (Foto: REUTERS / Thilo Schmuelgen)
Fenomena 'super blood wolf moon' terlihat belakang katedral gothic selama gerhana bulan  di Cologne, Jerman, (21/1). (Foto: REUTERS / Thilo Schmuelgen)
zoom-in-whitePerbesar
Fenomena 'super blood wolf moon' terlihat belakang katedral gothic selama gerhana bulan di Cologne, Jerman, (21/1). (Foto: REUTERS / Thilo Schmuelgen)
Sebuah pesawat terbang ketika fenomena 'super blood wolf moon'di San Diego, California, Amerika Serikat, (21/1). (Foto: REUTERS / Mike Blake)
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah pesawat terbang ketika fenomena 'super blood wolf moon'di San Diego, California, Amerika Serikat, (21/1). (Foto: REUTERS / Mike Blake)
Fenomena 'super blood wolf moon' terlihat di Encinitas, California, Amerika Serikat, (21/1). (Foto: REUTERS/Mike Blake )
zoom-in-whitePerbesar
Fenomena 'super blood wolf moon' terlihat di Encinitas, California, Amerika Serikat, (21/1). (Foto: REUTERS/Mike Blake )