news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kekurangan Tahi Kuda Nil, Kehidupan di Sekitar Danau Afrika Terancam

4 Mei 2019 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kuda nil. Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kuda nil. Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Sebuah riset mengungkapkan pentingnya kehadiran satu spesies bagi spesies lainnya di dalam sebuah ekosistem. Riset dari German Research Centre for Geosciences GFZ ini menemukan peran penting para kuda nil bagi ekosistem di sungai dan danau di Afrika.
ADVERTISEMENT
Peran penting itu adalah buang air besar dan meninggalkan tahi mereka di dalam air sungai atau danau di Afrika. Riset ini menemukan bahwa melalui tahi mereka, para kuda nil berperan membantu memberikan silikon bagi sungai dan danau.
"Kuda nil berbeda dengan hewan besar pemakan rumput lain yang ada di sabana," ujar Jonas Schoelynck, pemimpin riset yang hasilnya telah dipublikasikan di jurnal Science Advances ini.
"Sebagian besar nutrisi dari kotoran hewan pemakan rumput kembali ke sabana dan diserap oleh tumbuhan. Tapi pada kuda nil ini berbeda, mereka seperti pompa nutrisi dari daratan ke sungai dan danau," sambungnya, sebagaimana dilansir Earth.com.
Ilustrasi Benua Afrika. Foto: Pixabay
Dalam riset ini, tim peneliti melakukan investigasi di Sungai Mara di Maasai Mara Nature Reserve di Kenya. Di sana mereka mengumpulkan sampel untuk dipelajari di laboratorium.
ADVERTISEMENT
"Rumput yang dimakan kuda nil mengandung silikon," ungkap Schoelynck.
"Rumput itu menyerap silikon dari air tanah. Silikon memberi rumput itu tenaga untuk melindungi dirinya dari penyakit, dan, sampai batas tertentu, melindunginya dari menjadi santapan oleh binatang kecil," paparnya.
Di laboratorium, para peneliti menganalisis komposisi isotop silikon pada sampel tumbuhan, air, dan kotoran kuda nil dari Sungai Mara. Patrick Frings, salah satu anggota tim peneliti, mengatakan bahwa hasil analisis isotop membantu mereka memahami jalur perpindahan silikon.
Kuda Nil. (Foto: Pexels)
Dari analisis itu para peneliti menemukan bahwa sebagian besar silikon di Sungai Mara berasal dari para kuda nil. Hewan-hewan itu menyerap 800 kilogram silikon per harinya melalui tumbuhan yang mereka makan. Sebagian dari angka itu berakhir di dalam sungai melalui kotoran yang dikeluarkan kuda nil.
ADVERTISEMENT
Menurut para peneliti, kontribusi silikon kuda nil adalah 76 persen dari total silikon yang sampai ke Sungai Mara. "Temuan kami ini menunjukkan hal baru," kata Frings.
"Sejauh ini, belum pernah diasumsikan bahwa hewan pemakan rumput liar bisa memiliki pengaruh sedemikian besar dalam membawa silikon dari daratan ke sungai atau danau. Proses ini sangat penting bagi ekosistem air-daratan. Sebelumnya, hal ini selalu diabaikan," ujarnya.
Pentingnya silikon
Keberadaan silikon sangat penting bagi kelangsungan hidup diatom. Diatom adalah ganggang yang selnya dikelilingi oleh suatu cangkang yang menyerupai kotak yang mengandung silika. Ganggang ini memproduksi oksigen dan menjadi dasar dari rantai makanan di banyak ekosistem air.
Populasi diatom bisa jatuh jika tidak ada silikon. Para peneliti menjelaskan bahwa jika itu terjadi, maka jaringan rantai makanan di suatu sungai atau danau bisa berada dalam kondisi berbahaya.
Ilustrasi kuda nil. (Foto: Youtube.com/Animal Battle)
Berkurangnya pasokan tahi kuda nil ini disebabkan oleh semakin berkurangnya populasi kuda nil itu sendiri. Di Afrika, keberadaan kuda nil semakin terancam akibat perburuan liar dan rusaknya habitat mereka. Para peneliti mengatakan bahwa ini mengganggu fungsi mereka sebagai pemompa silikon.
ADVERTISEMENT
"Danau Victoria, yang merupakan hulu Sungai Mara, bisa bertahan selama beberapa dekade dengan suplai silikonnya yang ada sekarang," kata Schoelynck. "Tapi dalam jangka panjang ada kemungkinan ini akan menjadi masalah."
Ia menambahkan bahwa ada bahaya jika diatom tidak mendapat silikon yang cukup. Menurut Schoelynck, posisi diatom bisa digantikan oleh ganggang hama. Hal ini bisa mengakibatkan kurangnya oksigen di air dan menyebabkan kematian pada ikan.
"Sementara ikan adalah sumber makanan penting bagi masyarakat sekitar Danau Victoria," imbuh Schoelynck.