Kena Penyakit Misterius, Seorang Remaja Jadi Buta

7 Januari 2019 14:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jordyn Walker saat baru kehilangan penglihatannya. (Foto: Jordyn's Cause Funding Research and Recovery via Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Jordyn Walker saat baru kehilangan penglihatannya. (Foto: Jordyn's Cause Funding Research and Recovery via Facebook)
ADVERTISEMENT
Hidup Jordyn Walker, remaja 15 tahun dari Missouri, Amerika Serikat, awalnya seperti kehidupan remaja biasa. Di sekolah, ia aktif sebagai editor dan fotografer di koran sekolahnya. Selain itu, ia juga seorang atlet panahan dan siswi yang ceria serta multitalenta.
ADVERTISEMENT
Kehidupannya kemudian berubah ketika pada 12 Desember 2018 ia dibawa ke Kansas City Hospital setelah menderita sakit perut parah. Ia juga mengalami pendarahan hebat yang terjadi di mulut, hidung, dan telinganya. Yang lebih parah, Jordyn juga kehilangan penglihatannya.
Dokter yang merawat Jordyn mengaku tidak pernah melihat hal seperti ini sebelumnya.
Jordyn Walker saat baru kehilangan penglihatannya. (Foto: Jordyn's Cause Funding Research and Recovery via Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Jordyn Walker saat baru kehilangan penglihatannya. (Foto: Jordyn's Cause Funding Research and Recovery via Facebook)
"Semua dokter mengatakan ini belum pernah terjadi sebelumnya, mereka belum pernah melihat yang seperti ini," kata ayah Jordyn, Keith Walker, kepada HuffPost. "Jadi, apa yang akan terjadi sekarang sangat tidak pasti."
Ayahnya curiga penyakit yang diderita Jordyn berawal dari rasa sakit di perut dan pencernaan yang beberapa kali pernah diderita putrinya. Selama beberapa tahun, Jordyn sudah ke beberapa dokter spesialis untuk memeriksakan penyakitnya, tapi tidak ada penyelesaian. Rasa sakitnya akan hilang sementara bila ia mengkonsumsi antibiotik.
ADVERTISEMENT
Penyakit Jordyn menjadi semakin serius ketika pada Juli 2017 ia bersama dengan keluarganya sedang berlayar. Ia merasa giginya sakit, perutnya sakit, dan kotorannya berdarah. Ia juga kehilangan penciuman dan pengecapnya.
Dokter yang memeriksakannya pada saat itu mengatakan Jordyn terkena sinus. Pemeriksaan yang dilakukan di Missouri juga tidak menunjukkan penyakit apa yang ia derita. Sesaat kemudian, indra penciumannya yang hilang pun kembali.
Selama beberapa saat kehidupannya baik-baik saja hingga akhirnya ia dirawat lagi di rumah sakit pada 12 Desember 2018.
"Hidungnya meler, giginya sakit, wajahnya memerah, dan matanya mulai membengkak," kata Keith Walker. "Mantan istriku memohon perawat untuk merawat Jordyn dengan (steroid), tetapi mereka ragu-ragu menuruti permintaan seorang ibu yang histeris dan kemudian memberi Jordyn suntikan epinefrin."
ADVERTISEMENT
Dalam waktu dua jam, wajah Jordyn bengkak sehingga bola matanya menonjol keluar dari kepalanya. Dokter terpaksa memotong kelopak matanya dalam upaya untuk meringankan tekanan di mata. Dia kemudian menjalani operasi untuk mengangkat tulang orbitalnya agar tengkoraknya lentur.
Operasi tersebut sayangnya tidak dapat mengembalikan penglihatan Jordyn.
“Ahli bedah, optometri, dan dokter anak semua mengatakan saraf optiknya sudah tidak bisa diperbaiki,” kata Keith.
Sementara itu, Dr. travis Langner dari University of Kansas Medical Center menduga bahwa penyakitnya tersebut merupakan semacam penyakit autoimun.
Meskipun keadaannya berubah dan menarik banyak perhatian media massa, Jordyn mengatakan ia tidak ingin dikasihani. Ia ingin keluarganya tetap mendukungnya dan ia kini tengah belajar hidup tanpa penglihatannya.
“Sains selalu berkembang dan hal baru terus muncul,” kata Jordyn kepada HuffPost. “Kita tidak tahu (apa yang akan terjadi ke depan). Tapi saya tidak akan duduk diam dan bersedih.”
ADVERTISEMENT