Kenapa Orang Jadi Lupa Ingatan Saat Sedang Mabuk Berat?

3 Januari 2019 19:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mabuk (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mabuk (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Saat sedang mabuk berat, tidak jarang seseorang akan melakukan hal-hal bodoh, jenaka, atau bahkan malah membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. Misalnya saja saat seseorang mengemudi dalam kondisi mabuk, maka ia akan rentan mengalami kecelakaan yang bisa berakibat buruk juga bagi orang lain.
ADVERTISEMENT
Setelah mabuk berat dan melakukan hal-hal aneh, orang tersebut biasanya akan lupa atas apa yang telah ia lakukan. Hal ini disebut dengan alcohol induced amnesia atau amnesia yang disebabkan oleh alkohol.
Alkohol dapat menyebabkan amnesia atau lupa ingatan karena alkohol dapat menembus sawar darah otak (blood-brain barrier). Sawar darah otak adalah batas yang memisahkan antara pembuluh darah dengan cairan serebrospinal. Alkohol dapat memasuki batas ini dan mengganggu reseptor pada neuron yang berkaitan dengan pembentukan memori.
Proses terjadinya amnesia karena alkohol pertama kali diketahui pada tahun 1990-an. Penelitian pada saat itu mengungkapkan cara bagaimana etanol dapat masuk ke neuron piramidal yang ada di wilayah CA1 di hipokampus otak.
Neuron piramidal adalah sel saraf yang memiliki banyak dendrit atau cabang neuron dan hanya memiliki satu akson. Neuron ini berfungsi untuk menerima informasi dari sel lain sebelum mengirim informasi lain melalui sinyal yang terintegrasi.
Ilustrasi otak manusia. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi otak manusia. (Foto: Shutterstock)
Penelitian lain terkait ini pernah dipublikasikan di The Journal of Neuroscience pada 2011. Dalam penelitian ini Charles Zorumski dan para koleganya melakukan eksperimen untuk mengetahui efek etanol pada otak dengan menggunakan tikus.
ADVERTISEMENT
Alkohol menghalangi potensiasi memori jangka panjang (long term potentiation/LTP) dengan cara mengacaukan reseptor N-methyl-D-aspartate (NMDA) yang ada di neuron piramidal sehingga menyebabkan neuron tersebut menghambat neuroplastisitas, kemampuan otak dan sistem saraf untuk berubah akibat input lingkungan.
Tanpa neuroplastisitas, maka pergantian koneksi sinapsis tidak akan terjadi sehingga ingatan pun tidak dapat terbentuk.
"Dibutuhkan banyak alkohol untuk menghalangi LTP dan memori," kata Zorumski dalam pernyataannya yang dikutip oleh IFL Science.
“Tapi mekanismenya tidak secara langsung. Alkohol memicu reseptor-reseptor ini untuk berperilaku dengan cara yang kontradiktif, dan hal inilah yang menghalangi sinyal saraf yang menciptakan ingatan. [Temuan ini] dapat menjelaskan mengapa seseorang yang mabuk berat tidak ingat apa yang mereka lakukan malam sebelumnya. "
Ilustrasi Mabuk. (Foto: YouTube)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mabuk. (Foto: YouTube)
Penelitian ini juga membantah teori sebelumnya yang mengatakan bahwa hilangnya ingatan saat mabuk adalah karena kerusakan sel otak yang disebabkan oleh alkohol.
ADVERTISEMENT
"Alkohol tidak merusak sel dengan cara apa pun yang dapat kita deteksi," tambah Zorumski.
"Sebenarnya, bahkan pada konsumsi alkohol tingkat tinggi yang kami lakukan di sini, kami tidak melihat perubahan dalam cara sel-sel otak berkomunikasi. Proses informasi masih terjadi. Anda tidak dibius. Anda belum pingsan. Tapi Anda tidak membentuk ingatan baru."
Otak manusia (ilustrasi). (Foto: Pixabay/PeteLinforth)
zoom-in-whitePerbesar
Otak manusia (ilustrasi). (Foto: Pixabay/PeteLinforth)
Percobaan tersebut memang baru dilakukan pada hewan, tapi hal ini dianggap dapat memprediksi dan merepresentasikan apa yang juga terjadi pada otak manusia saat mabuk berat.