Kepala Serigala Zaman Es Berusia 4.000 Tahun Ditemukan di Siberia

12 Juni 2019 9:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi serigala. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi serigala. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Ilmuwan telah menemukan kepala serigala zaman es di wilayah utara Siberia, Rusia, yang beku. Penemuan ini terbilang sangat menakjubkan mengingat kepala serigala yang ditemukan masih utuh.
ADVERTISEMENT
Kepala serigala yang terputus itu terawetkan secara alami karena berada di lapisan es yang membeku di bawah tanah atau permafrost. Kepala ini bahkan masih memiliki bulu, taring, hingga otak.
Berdasarkan laporan Siberian Times, sebagaimana dilansir dari IFL Science, kepala serigala ditemukan oleh warga lokal bernama Pavel Efimov di tepi Sungai Tirekhtyakh, distrik Abyisky yang terletak di Yakutia utara, pada 2018 lalu.
Kepala serigala itu kemudian diungkap saat pembukaan pameran makhluk Zaman Es di Jepang. Menurut ilmuwan Jepang yang bekerja sama dengan tim peneliti Rusia dari Republic of Sakha Academy of Sciences, potongan kepala serigala ini diperkirakan telah berusia sekitar 40.000 tahun.
Spesiesnya belum diketahui secara pasti, namun para ilmuwan menduga ia masuk kategori serigala raksasa (megafaunal wolf) yang bernama ilmiah Canis lupus. Serigala purba tersebut diprediksi mati di usia antara 2 sampai 4 tahun.
ADVERTISEMENT
Kepalanya memiliki panjang 40 sentimeter, atau sekitar 25 persen lebih besar dari serigala abu-abu zaman modern yang kepalanya berukuran rata-rata 28 sentimeter. Sementara panjang keseluruhan serigala abu-abu Eurasia, dari hidung ke ekor, rata-rata sampai 1,6 meter. Jadi diperkirakan panjang serigala di era Pleistosen ini sekitar 2 meter.
"Ini adalah penemuan unik dari sisa-sisa serigala Pleistosen dewasa dengan kondisi yang masih utuh. Kami akan membandingkannya dengan serigala zaman modern untuk memahami bagaimana spesies telah berevolusi dan merekonstruksi penampilannya," ujar Albert Protopopov, ilmuwan dari Sakha Academy of Sciences, seperti dikutip Siberian Times.
Belum diketahui bagaimana kepala itu bisa terputus. Para ilmuwan telah membuang hipotesis kepala sebagai trofi pemburu zaman dahulu, karena manusia diperkirakan baru mulai berdatangan ke bagian utara Rusia sekitar 32.500 tahun lalu.
ADVERTISEMENT