Ketika 4 Penyakit Kuno Kembali Menyerang Inggris

7 Maret 2019 12:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mengidap penyakit langka. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengidap penyakit langka. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Menurut hasil analisis terhadap data Layanan Kesehatan Nasional Inggris (UK National Health Service) yang dilakukan Partai Buruh Inggris selaku pihak oposisi pemerintah, setidaknya saat ini telah muncul empat penyakit kuno di Inggris. Empat penyakit kuno ini disebut berasal dari Era Victoria (1837-1901).
ADVERTISEMENT
Penyakit-penyakit ini sebetulnya telah dianggap musnah sejak munculnya keajaiban sistem sanitasi, program vaksinasi, dan berkembang pesatnya ilmu pengetahuan modern. Namun menurut hasil analisis ini, ada peningkatan 52 persen atas kemunculan empat "penyakit Victoria" di Inggris sejak 2010/2011.
"Kebenaran yang memberatkan adalah (fakta bahwa) kerasnya hidup (telah) membuat masyarakat kita lebih sakit. Itu berarti orang miskin (kemungkinan akan) mati lebih muda," tutur Jonathan Ashworth MP, Sekretaris Shadow Health and Social Care Partai Buruh, sebagaimana dilansir IFL Science.
4 Penyakit Era Victoria yang Dimaksud
Empat penyakit dari Era Victoria yang dimaksud dalam studi ini adalah demam berdarah, batuk rejan, malnutrisi atau kekurangan gizi, dan asam urat.
Secara lebih detail, hasil analisis ini menyebutkan, kasus demam berdarah di Inggris meroket dalam satu dasawarsa terakhir dengan peningkatan 208 persen, melonjak dari 429 kasus pada 2010/2011 menjadi 1.321 pada 2017/2018.
Ilustrasi Rumah Sakit Foto: UNSPLASH
ADVERTISEMENT
Demam berdarah adalah penyebab utama kematian bayi di awal abad ke-20, sebagaimana tercatat dalam The Velveteen Rabbit oleh Margery Williams.
Sementara penderita batuk rejan (yang dinyatakan hampir lenyap di Inggris selama tahun 1950-an berkat program vaksinasi) naik hingga 59 persen. Adapun penyakit asam urat mengalami peningkatan 38 persen dari 4.935 kasus di 2010/2011 menjadi 6.824 di 2017/2018.
Di samping itu, dalam periode yang sama, jumlah pasien di rumah sakit dengan kasus kekurangan gizi juga telah meningkat hingga 54 persen. Secara umum hasil studi ini menyimpulkan, harapan hidup masyarakat di Inggris telah menurun, terutama di beberapa komunitas yang lebih miskin.