Ketika Tusuk Gigi Nyaris Renggut Nyawa Atlet Muda AS

3 Februari 2019 19:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tusuk gigi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tusuk gigi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Di antara banyak kegunaan tusuk gigi, seperti mencungkil sisa makan di sela-sela gigi, ada bahaya tersembuyi dari benda kecil ini. Jika tertelan, tusuk gigi punya potensi besar menyebabkan kematian. Hal itu hampir saja terjadi pada seorang atlet muda di Amerika Serikat. Tubuh atlet berusia 18 tahun, yang namanya dirahasiakan, mengalami masalah setelah ia tak sengaja menelan tusuk gigi dari kayu. Objek tersebut berhasil masuk ke perutnya dan membuat lubang kecil di usus halusnya akibat tusukan. Selain itu, berdasarkan laporan studi kasus di The New England Journal of Medicine, tusuk gigi itu juga menyebabkan luka di bagian arteri pembuluh darahnya. Masalah-masalah tersebut bisa menyebabkan pendarahan dan infeksi darah berbahaya. Celakanya, atlet itu tidak menyadari ia telah menelan tusuk gigi. Beberapa minggu kemudian dan kunjungan ke tiga rumah sakit berbeda, objek kecil itu ditemukan dokter di dalam perutnya.
Tusuk gigi dapat merusak mulut Foto: Pixabay
Awalnya, para dokter tidak menduga ada tusuk gigi di perut si atlet. Simtom awal yang dialami pria itu adalah rasa sakit di perut, demam, mual, serta diare. Saat mengunjungi rumah sakit, para dokter melakukan tes darah dan pemeriksaan CT scan untuk mempelajari penyebab simtomnya. Setelah lima jam pemeriksaan, para dokter memperbolehkan dia pulang ke hotelnya karena tidak menemukan adanya kelainan. Pada dua minggu kemudian, rasa sakit yang telah mereda itu kembali muncul ketika ia melakukan perjalanan. Kali ini, simtomnya memburuk dan si pria merasakan rasa sakit di punggungnya dan tinjanya berdarah. Pria itu kembali mengunjungi rumah sakit dan hasil pemindaian kali ini menunjukkan adanya udara dan cairan di usus besarnya. Meski begitu, para dokter masih belum bisa memastikan penyebab simtom yang diderita si pria. Ia diminta untuk kembali mengunjungi dokter saat ia pulang dari perjalanannya. Tusuk gigi ditemukan dalam usus besar Barulah saat ia mengunjungi Massachusetts General Hospital di Boston, AS, para dokter menemukan penyebab sakit yang pria itu alami. Dengan bantuan kolonoskopi, para dokter menemukan sebuah tusuk gigi sepanjang lima centimeter menusuk keluar dari dalam usus besarnya.
Usus besar dan saluran pencernaan manusia. Foto: Elionas2 via pixabay
Dr. Fabian J. Scheid, ahli penyakit dalam yang menangani kasus ini, mengaku kepada The New York Times bahwa mereka "terkejut" menemukan tusuk gigi itu. Pasalnya, si tusuk gigi tidak terlihat pada CT scan dan pria itu tidak melaporkan bahwa ia menelan suatu objek tertentu. Para dokter kemudian mengeluarkan tusuk gigi dengan bantuan endoskop. Ketika objek dikeluarkan, si pria mengalami pendarahan berbahaya karena tusuk giginya telah melukai arteri pembuluh darah. Para dokter lantar melakukan operasi untuk menghentikan pendarahan. Berbahaya jika ditelan Tusuk gigi memang punya potensi membahayakan hidup seseorang jika tertelan. Pada 2014, para dokter di Jerman mempelajari 136 kasus orang yang tertelan tusuk gigi. Mereka menemukan 80 persen dari kasus itu mengalami luka akibat tusukan tusuk gigi di perutnya, dengan 10 persen di antaranya berakhir meninggal dunia. Meski begitu, kasus kejadian tusuk gigi tertelan dengan komplikasi serius terbilang langka. "Sebenarnya langka bagi seseorang untuk mendapat suatu komplikasi, hingga separah ini, akibat menelan tusuk gigi," ujar Dr. Jefry Biehler, ketua pediatri di Nicklaus Children's Hospital yang tidak terlibat pada studi kasus.
Ilustrasi tusuk gigi. Foto: Pixabay
Biehler mengatakan, tusuk gigi yang tertelan bisa diangkat dari tubuh tanpa perlu prosedur operasi. Yang menjadi masalah adalah ketika hal itu terjadi secara tidak sengaja, karena dokter sulit melakukan diagnosisnya. Apalagi tusuk gigi terbuat dari kayu yang membuatnya sulit dilihat dengan bantuan alat sinar x atau ultrasound. Menurut Biehler, kasus ini menggarisbawahi pentingnya bagi dokter untuk melihat segala jenis kemungkinan saat mendiagnosis sakit perut tanpa sebab yang jelas pada seorang pasien. Hal ini menunjukkan kalau objek apapun yang bisa masuk ke mulut bisa tertelan siapa pun. Pada kasus si atlet muda ini, ia memang mengaku kalau pernah menyantap sebuah sandwich yang sulit ditelan sebelum sakit perut dirasakannya. Untungnya, setelah tinggal di rumah sakit selama 10 hari dan menggunakan antibiotik selama satu bulan, si atlet kembali sehat. Ia sempat menjalani program rehabilitasi untuk bisa kembali aktif berolahraga. Lalu tujuh bulan setelah ia mulai sakit, si atlet bisa bermain di pertandingan profesional pertamanya.
ADVERTISEMENT