Ketimbang Lidah Mertua, Tanaman Pepohonan Lebih Efektif Serap Polutan

22 Juli 2019 16:03 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pakar tanaman hutan kota Endes N Dahlan mengatakan tanaman pepohonan sangat efektif dalam menyerap polutan penyebab polusi udara dibandingkan tanaman jenis lain. "Mawar, anggrek, lidah mertua juga bisa, tapi tidak setinggi tanaman pepohonan kemampuan serapan polutannya," katanya di Jakarta, Senin (22), dilansir Antara.
ADVERTISEMENT
Profesor dari Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor itu menambahkan bahwa tanaman pepohonan mampu menyerap polutan lebih tinggi karena memiliki jumlah daun yang lebih banyak.
"Semua daun bisa menyerap dan menjerap. Tapi jumlah daunnya banyak tidak? Luas tidak?" tegasnya.
Tanaman lidah mertua. Foto: Shutterstock
Tanaman yang dapat menyerap polutan sangat tinggi, ujarnya, adalah tanaman pepohonan yang berdaun banyak dan diameter daunnya cukup lebar, contohnya pohon trembesi atau disebut juga pohon hujan.
Dalam menyerap polutan, tanaman pada umumnya memiliki dua fungsi, yaitu menyerap komponen polusi yang berbentuk gas dan menjerap polutan yang berbentuk debu.
Semua dedaunan, kata dia, dapat menyerap polutan yang berbentuk gas. Tetapi jika konsentrasi polutannya terlalu tinggi, maka tanaman tersebut akan mati keracunan.
ADVERTISEMENT
Karena itu, sebaiknya tanaman tersebut perlu ditanam jauh sebelum konsentrasi gas polutan di udara terlalu tinggi.
Sementara itu, saat berhadapan dengan polutan debu, tanaman juga memiliki fungsi menjerap partikel debu tersebut. Tanaman akan menjerap partikel debu yang terbawa angin sementara waktu. Partikel debu tersebut akan luruh ketika tanaman diguyur hujan.
Tanaman yang memiliki daya jerap cukup tinggi adalah tanaman yang bentuk daunnya berlekuk-lekuk tidak licin, contohnya daun jambu, kata dia.
Infografik Waspada Polusi Udara Jakarta. Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan
Sebelumnya Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta berencana menempatkan tanaman lidah mertua di kantor wali kota dan beberapa suku dinas sebagai bentuk upaya mengurangi polusi ibu kota.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Darjamuni, menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi dan kantor pemerintahan terkait rencana penempatan tanaman lidah mertua di atap-atap gedung perkantoran.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kata Darjamuni, Proyek Lidah Mertua sedang dalam masa sanggah.
"Kemarin sudah ada proses lelang dan saat ini sedang masuk masa sanggah. Mudah-mudahan akhir Juli sudah bisa mulai pelaksanaan di lapangan. Kantor kami akan jadi proyek percontohan awal dan kami berharap kantor suku dinas dan walikota juga menerapkan hal serupa," kata Darjamuni pada Jumat pekan lalu.
Infografik Yang Rentan Terdampak Polusi Udara Jakarta. Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan
Darjamuni menjelaskan, tanaman lidah mertua yang bernama latin Sansevieria memiliki kemampuan untuk menjadi anti-polutan sehingga dapat membantu mengurangi polusi udara ibu kota.
Tidak hanya gedung perkantoran pemerintahan, Darjamuni berharap proyek lidah mertua juga akan diterapkan di gedung-gedung perkantoran swasta di seluruh wilayah DKI Jakarta.
"Sekian banyak gedung di Jakarta, kalau bisa kita tempatkan lidah mertua kan bisa membantu mengurangi polusi udara. Makanya kami melakukan lelang karena butuh banyak tanaman untuk ditempatkan di atap-atap gedung ibu kota," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain akan mengadakan Proyek Lidah Mertua, Dinas KPKP DKI Jakarta juga berencana untuk membuat sistem tanam hidroponik di beberapa kantor instansi pemerintahan. Sayangnya, Darjamuni tidak merinci berapa anggaran yang disiapkan untuk Proyek Lidah Mertua maupun sistem tanaman hidroponik ini.