Keuntungan Belajar Fisika bagi Otak Manusia

28 Mei 2018 15:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumus fisika ternama dunia. (Foto: public domain pictures)
zoom-in-whitePerbesar
Rumus fisika ternama dunia. (Foto: public domain pictures)
ADVERTISEMENT
Fisika kerap menjadi momok mengerikan bagi para pelajar. Padahal mata pelajaran yang mengulik seluk beluk dunia ini bisa meningkatkan cara kerja otak manusia.
ADVERTISEMENT
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in ICT, para peneliti menemukan bahwa mengerjakan soal fisika dapat membuat beberapa bagian otak, yang biasanya tidak berhubungan dengan ilmu pengetahuan lain, menyala.
Para peneliti mempelajari 50 orang peserta sukarelawan yang diminta untuk mengerjakan soal fisika The Force Concept Inventory, sambil menjalani pemindaian otak dengan mesin fMRI. Para peserta studi itu diminta dua kali mengerjakan soal fisika tersebut.
Pertama, mereka diminta mengerjakan soal saat mereka hanya memiliki pengetahuan fisika awal tingkat universitas. Sementara yang kedua adalah ketika mereka telah mengikuti pelajaran fisika yang menggunakan metode Modelling Instruction. Metode tersebut mendorong para pelajar untuk menjadi peserta yang aktif ketika sedang belajar.
Rumus matematika fisika. (Foto: Shaun Anyi via flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Rumus matematika fisika. (Foto: Shaun Anyi via flickr)
Saat tes pertama, ditemukan bahwa bagian otak yang menjadi aktif adalah lateral prefrontal cortex dan parietal cortex. Kedua bagian tersebut biasanya aktif ketika seseorang fokus pada tugas yang memerlukan kemampuan menyelesaikan masalah, memerlukan perhatian, atau menggunakan ingatan mereka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, lateral prefrontal cortex juga sering dihubungkan dengan imajinasi. Hal ini memberikan dugaan bahwa fisika memerlukan si pelajar untuk membayangkan secara mental soal fisika yang ia kerjakan.
Namun setelah para pelajar selesai mengerjakan soal fisika tersebut, ditemukan bahwa ada bagian baru di otak yang menyala. Ditemukan, terjadi peningkatan aktivitas di lobus frontal otak yang terletak di belakang dahi dan adanya aktivitas pada bagian posterior cingulate cortex.
Otak manusia (ilustrasi). (Foto: Pixabay/PeteLinforth)
zoom-in-whitePerbesar
Otak manusia (ilustrasi). (Foto: Pixabay/PeteLinforth)
Area-area otak tersebut sebelumnya dihubungkan dengan memori episodik dan pemikiran referensi diri. Hal ini menunjukkan bahwa metode pengajaran Modelling Instruction membuat pelajar untuk memahami fisika dalam cara yang berbeda, bahkan pada tingkat otak.
"Perubahan pada aktivitas otak mungkin berhubungan dengan perubahan sikap yang kompleks dalam bagaimana pelajar menyelesaikan soal fisika sebelum dan sesudah diberikan instruksi," ujar Eric Brewe, peneliti dari Drexel University yang menjadi pemimpin studi ini, dilansir IFL Science.
ADVERTISEMENT
"Hal ini dapat membuat terjadinya perubahan pada strategi serta peningkatan akses pada pengetahuan fisika dan kemampuan memecahkan masalah," tambahnya.
Metode Modelling Instruction mengajak para pelajar untuk menggunakan cara berpikir mereka sendiri, atau cara mereka melihat dunia, untuk memahami konsep fisika yang sedang mereka pelajari. Model mental dalam metode ini sering kali digunakan sebagai cara mempelajari sesuatu dan para peneliti menggunakan studi ini untuk menunjukkan bagaimana metode tersebut berpengaruh pada otak. Selain itu, bagaimana cara kita belajar juga berpengaruh dalam mempelajari fisika.
"Ada dua hal yang membuat fisika merupakan subjek yang baik untuk memahami cara belajar," kata Brewe. "Pertama, fisika terkait dengan hal-hal yang biasanya orang-orang alami langsung. Hal ini membuat pembelajaran di kelas dan pemahaman diri sendiri menjadi relevan.Terkadang selaras namun terkadang juga kontras.”
ADVERTISEMENT
Brewe kemudian menuturkan, alasan kedua adalah fisika merupakan pelajaran yang berdasarkan pada hukum-hukum yang telah ada. Jadi ada suatu tatanan yang absolut yang mengendalikan bagaimana ilmu fisika bekerja.
Menurut tim peneliti, studi lanjutan dapat memiliki arah yang berbeda, mulai dari bagaimana cara terbaik untuk mempelajari fisika hingga memperhitungkan potensi perbedaan di proses otak berdasarkan tingkat pembelajaran.
Jadi, karena fisika baik untuk otak, sebaiknya kamu jangan menghindari pelajaran fisika ya.