Kisah Pria yang Kehilangan Sebagian Otaknya

7 Maret 2018 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gegar Otak (Foto: Azret Ayubov/Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gegar Otak (Foto: Azret Ayubov/Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Seorang pria berusia 84 tahun di Irlandia Utara mengeluh sering jatuh dan merasa tubuh bagian kirinya melemah. Setelah melakukan pemeriksaan, ternyata para dokter menemukan adanya lubang pada otak kiri si pria yang membuatnya sering terjatuh.
ADVERTISEMENT
Temuan ini dipublikasikan oleh Finlay Brown dan Djamil Vahidassi di jurnal BMJ Case Reports dengan judul yang cukup unik, "The man that lost (part of) his mind" atau "Pria yang Kehilangan (sebagian) Otaknya."
Hasil pindai MRI pria dengan pneumatocoele. (Foto: BMJ Case Reports)
zoom-in-whitePerbesar
Hasil pindai MRI pria dengan pneumatocoele. (Foto: BMJ Case Reports)
Pada jurnal tersebut, para dokter menuliskan pria tersebut mengalami pneumochepalus (PNC). PNC sendiri adalah suatu "komplikasi langka dari frontal sinus osteoma.” Para peneliti menulis, kejadian seperti ini pernah dilaporkan sebagai "penyebab langka dari stroke."
Diduga Stroke
Mendengar keluhan si pria tua, para dokter awalnya menduga bahwa pria tersebut mengalami stroke. Tetapi karena tidak munculnya tanda-tanda serangan stroke, para dokter menduga ada suatu kondisi lain yang dialami pria tua tersebut.
Ternyata pria tua yang tidak disebutkan namanya itu mengalami suatu kondisi langka pada otaknya yang bernama PNC tersebut. PNC ditandai dengan kondisi adanya udara pada rongga otak. Biasanya hal ini terjadi akibat suatu trauma, tetapi faktor lain seperti operasi juga dapat menyebabkan kondisi ini terjadi.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan pemindaian pada otak si pria tua, para dokter menemukan ada suatu lubang. Lubang tersebut memiliki ukuran sekitar sembilan sentimeter dan berisikan udara.
Hasil pindai MRI pria dengan pneumatocoele. (Foto: BMJ Case Reports)
zoom-in-whitePerbesar
Hasil pindai MRI pria dengan pneumatocoele. (Foto: BMJ Case Reports)
Para dokter menyarankan pria tersebut untuk menjalani operasi untuk menghilangkan udara yang "menumpuk" pada rongga tengkoraknya serta osteoma di kepalanya. Namun si pria tua menolaknya.
Pria tua itu kemudian diperbolehkan pulang setelah menjalani prosedur pencegahan stroke. Meski begitu, ia disarankan untuk kembali ke dokter jika simtom PNC yang ia alami semakin memburuk.