Kisah Terciptanya Tumpukan Tulang 6 Juta Orang di Bawah Jalanan Paris

16 Juni 2019 14:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tengkorak manusia di The Catacombs, Paris Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Tengkorak manusia di The Catacombs, Paris Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, Paris adalah kota cahaya dan cinta. Namun, di bawah jalan-jalannya yang elok, terdapat sebuah labirin gelap yang dipenuhi jutaan tulang belulang manusia. Di sana terdapat tumpukan rapi tulang-belulang sekitar 6 juta warga Paris yang hidup pada abad ke-18.
ADVERTISEMENT
Sama seperti banyak kota lain yang berkembang pesat di era industri awal, Paris juga sempat dihadapkan dengan masalah besar, khususnya kematian dan penyakit. Kehidupan di perkotaan yang menjanjikan, membuat orang-orang di desa berbondong-bondong datang ke kota. Menjelang akhir abad ke-18, situasi memburuk, di mana orang-orang di kota mulai membludak dan lahan pemakaman mulai padat.
Les Innocents, salah satu tempat pemakaman terbesar di Paris pada tahun 1700-an, dilaporkan telah mengeluarkan bau tidak sedap yang keluar dari mayat-mayat yang membusuk. Alasannya, karena lahan yang digunakan sudah tidak bisa menampung jasad-jasad orang meninggal akibat membludaknya jumlah penduduk.
Kastil di dalam The Catacombs, Paris Foto: Shutter Stock
Pada Mei 1780, kuburan di kota tersebut benar-benar tidak bisa menampung jasad manusia. Dinding bawah tanah dari sebuah ruangan yang berbatasan dengan Les Innocents terbelah akibat tekanan dari kuburan yang berlebihan serta datangnya hujan musim semi. Itu menyebabkan semburan mayat yang membusuk sekaligus membanjiri ruang bawah tanah.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa bulan, pemerintah setempat menutup Les Innocents dan pemakaman di kota lainnya. Tidak ada lagi mayat yang bisa dikuburkan di kota tersebut, dengan ancaman kesehatan yang masih membayangi masyarakat. Kota ini juga memutuskan untuk menghapus segala penguburan di tempat tersebut.
Beruntung, Paris pernah menjadi tempat pertambangan, dan tambang-tambang tua yang tidak digunakan akhirnya menjadi osuarium bawah tanah untuk menyimpan mayat-mayat di kota itu.
Tulang dan tengkorak dibersihkan dan kemudian disusun secara artistik di The Catacombs, Paris Foto: Shutter Stock
Pada 1787 dan 1814, tulang belulang manusia akhirnya dipindahkan ke dalam tambang yang sudah tidak terpakai. Pintu masuk dibangun tepat di luar gerbang kota tua, Barrier d’Enfer, atau “Gerbang Neraka”. Sementara kerangka terdahulu ditumpuk di dalam tambang dengan cara yang serampangan. Tetapi, kemudian tulang-tulang itu ditata dengan rapi, persis seperti yang ada saat ini.
ADVERTISEMENT
Di antara 6 juta kerangka yang ada di dalam osuarium, terdapat puluhan tokoh sejarah Prancis, termasuk tokoh-tokoh yang dipenggal pada masa Revolusi Prancis, seperti Georges Danton dan Maximilien de Robespierre, serta artis terkenal seperti Charles Perrault, yang menulis dongeng populer, seperti Little Red Riding Hood, Cinderella, dan Sleeping Beauty.
Hari ini, tempat itu dikenal dengan sebutan The Paris Catacombs, berada 20 meter di bawah jalan kota Paris, dan kamu bisa menelusuri labirin kerangka manusia itu jika pergi ke kota tersebut.