Konsumsi Makanan yang Dibakar Tingkatkan Risiko Hipertensi

26 Maret 2018 19:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi ayam bakar (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi ayam bakar (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Penggemar makanan yang dibakar seperti ayam bakar dan satai tampaknya perlu mengurangi jumlah konsumsi makanan semacam itu. Sebab, hasil sebuah studi yang dipresentasikan di American Heart Association di New Orleans, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa makanan yang dibakar dapat meningkatkan risiko hipertensi.
ADVERTISEMENT
“Zat kimia yang dihasilkan dari memasak daging dengan suhu tinggi akan menyebabkan stres oksidatif (keadaan ketika tubuh tidak mampu melawan radikal bebas), peradangan, dan resistensi insulin pada studi dengan menggunakan hewan, dan hal ini dapat menyebabkan naiknya risiko hipertensi,” kata Gang Liu Ph.D, penulis studi ini yang juga peneliti postdoctoral di departement of nutrition di Harvard T.H. Chan School of Public Health di Boston, Amerika Serikat.
Penelitian ini sendiri dilakukan dengan melibatkan 86 ribu perempuan dan 17 ribu laki-laki yang berusia 12 hingga 16 tahun. Semua peserta studi itu tidak memiliki hipertensi. Namun selama studi berlangsung, sebanyak 37 ribu peserta kemudian memiliki hipertensi.
Ilustrasi hipertensi. (Foto: rawpixel via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hipertensi. (Foto: rawpixel via Pixabay)
Setelah mempelajari orang-orang yang mengkonsumsi dua porsi daging merah, ayam atau ikan selama seminggu, para peneliti menyimpulkan bahwa para peserta yang mengkonsumsi daging sapi, ayam dan ikan yang dimasak menggunakan metode memasak suhu tinggi lebih dari 15 kali sebulan, memiliki 17 persen lebih tinggi kemungkinan untuk terkena hipertensi selama masa studi.
ADVERTISEMENT
Demikian pula, mereka yang lebih suka mengkonsumsi makanan yang dipanggang ‘well done’ memiliki 15 persen lebih tinggi kemungkinan terkena hipertensi daripada orang yang makan daging dengan dibakar ‘rare’.
Ditemukan juga, mereka yang mengkonsumsi Heterosiklik Aromatik Amin (HAA) dalam jumlah tinggi memiliki peluang terkena hipertensi 17 persen lebih tinggi. HAA adalah bahan kimia yang terbentuk ketika protein daging hangus atau terkena suhu tinggi.
"Temuan kami mungkin dapat membantu mengurangi risiko tekanan darah tinggi jika Anda mengurangi konsumsi makanan yang dimasak terlalu matang dan menghindari penggunaan metode memasak dengan api terbuka dan/atau memasak dengan suhu tinggi, termasuk memanggang, membakar dan broiling (memanggang dengan loyang khusus)," kata Liu dilansir International Business Times.
Temuan lain dari studi yang dipublikasikan di jurnal Carcinogenesis ini adalah daging merah yang digoreng berkaitan dengan risiko kanker prostat karena adanya kandungan bahan kimia yang diproduksi oleh metode memasak ini.
ADVERTISEMENT