Kotoran Monyet Tamarin Bantu Kembalikan Hutan yang Dirusak Manusia

29 Juli 2019 7:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Black Lion Tamarin. Foto: wikipedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Black Lion Tamarin. Foto: wikipedia.org
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan percaya, secara tidak langsung, kotoran monyet tamarin telah membantu mengembalikan hutan yang dirusak oleh manusia. Hal ini diyakini usai mereka meneliti hutan hujan amazon di timur laut Peru yang kembali dipenuhi tanaman, setelah dihuni oleh dua spesies monyet tamarin.
ADVERTISEMENT
Selama beberapa dekade, mulai dari tahun 1990, para petani yang tinggal di sekitar hutan hujan Amazon, Peru, telah membuka lahan seluas 4 hektare untuk keperluan peternakan kerbau. Namun, sekitar tahun 2000, mereka mulai meninggalkannya, dan wilayah itu kemudian menjadi hutan gundul yang rusak.
Para peneliti dari Estacion Biologica Quebrada Blanco (EBQB) kemudian mempelajari lahan bekas peternakan tersebut. Dalam penelitiannya, mereka menemukan dua spesies monyet tamarin yang diam-diam hidup di hutan gundul. Ketika mereka memakan buah, dan membuang kotoran ke tanah, mereka juga membagikan benih yang ada dalam kotorannya.
Gambar dari udara penggundulan hutan hujan Amazon, Brasil. Foto: AFP/CARL DE SOUZA
Dari situ tim periset berpikir, apakah monyet-monyet ini telah membantu meregenerasi hutan hujan yang hancur?
Riset yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports ini menjelaskan, biasanya hutan yang telah hancur sangat jarang bisa pulih secara alami. Hutan dapat pulih, asalkan bibit tanaman disebar di area tersebut, dan dalam hal ini menjadi peran penting bagi hewan.
ADVERTISEMENT
Seperti misalnya, kelelawar dan burung mungkin membuang kotorannya dan meninggalkan benih saat mereka terbang melintasi suatu wilayah. Saat tanaman mulai tumbuh, maka akan memancing primata untuk mengunjungi wilayah tersebut.
Dalam 20 tahun terakhir, para peneliti melihat bagaimana monyet-monyet menempati rerumputan di hutan yang gundul tersebut. Semakin banyak tanaman yang muncul, semakin sering monyet itu mengunjunginya, serta membawa benih dari kotoran yang mereka buang.
Emperor Tamarin Foto: Ellen26 via pixabay
“Data kami menunjukkan, untuk pertama kalinya, monyet tamarin berkumis dan tamarin hitam efektif menyebarkan benih dari hutan primer menjadi hutan sekunder,” ujar Eckhard W. Heymann, kepala penelitian dari German Primate Center, seperti dikutip dari Newsweek.
“kami dapat membuktikan bahwa benih itu berkecambah dan membentuk tanaman muda, sehingga meningkatkan keanekaragaman spesies di hutan sekunder. Tamarin telah terbukti berkontribusi pada regenerasi alami area yang dihancurkan oleh manusia.”
ADVERTISEMENT
Menurut para peneliti, akibat aktivitas dan pembangunan yang dilakukan manusia, seperti pembangunan bendungan pembangkit listrik tenaga air, atau sekadar akses jalan pertanian, banyak lahan hutan di Amazon yang rusak.
“Penelitian ini menunjukkan betapa pentingnya pengumpulan dan investigasi data selama periode waktu yang sangat lama untuk dapat membuat pernyataan yang dapat dipercaya tentang perlahan-lahan mengembangkan proses ekologis," papar Heymann.