Kunang-kunang dan Kupu-kupu Bisa Deteksi Danau dan Sungai yang Sehat

23 Maret 2018 8:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Danau Sunter (Foto: Bella Cynthia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Danau Sunter (Foto: Bella Cynthia/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bisa bermain air atau berenang di suatu danau atau sungai di sore hari untuk sekadar menghapus bekas panas teriknya Matahari di kulit kita tentu sangat menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, bagi kebanyakan masyarakat Jakarta hal itu agaknya cukup sulit. Sebab sebagian besar sungai dan danau di Jakarta telah mengalami pencemaran yang cukup parah. Akibatnya, warga Jakarta kesulitan mengakses air bersih yang berasal dari kotanya sendiri.
"Hanya empat persen air bersih itu berasal asli dari Jakarta," ujar Rachmat Fajar Lubis, hidrogeologis dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, dalam acara peringatan Hari Air Sedunia di Gedung LIPI Jakarta, Kamis (22/3).
Ia menambahkan, meski sumber air di Jakarta sebenarnya cukup banyak, sebagian besarnya sudah tercemar. Dan jika sudah tercemar, maka kemungkinan besar ekosistemnya tentu tidak lagi sehat.
Kemeriahan Festival Danau Sunter (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kemeriahan Festival Danau Sunter (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Ciri Sungai dan Danau yang Sehat
Menurut Cynthia Henny, peneliti dari Pusat Penelitian Limnologi LIPI, danau atau sungai yang memiliki ekosistem sehat akan terlihat sangat asri dan indah.
ADVERTISEMENT
"Kalau (ekosistem) sehat pasti ada kupu-kupu, ada kunang-kunang," ujar Cynthia.
Kunang-kunang. (Foto: Radim Schreiber/YouTube)
zoom-in-whitePerbesar
Kunang-kunang. (Foto: Radim Schreiber/YouTube)
Menurut Entopia, kunang-kunang sangatlah sensitif pada perubahan lingkungan dan hanya bisa berkembang di habitat yang memiliki kualitas air sangat baik. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu indikator yang digunakan para peneliti untuk mempelajari sehat atau tidaknya suatu ekosistem.
Selain kemunculan dua serangga tersebut, Cynthia juga menambahkan, sangat mungkin beragam jenis tumbuhan air serta ikan muncul untuk semakin meramaikan keberagaman hayati di danau atau sungai tersebut jika danau atau sungai itu sehat.
"Nah kalau pun ada tanaman air, adanya beragam. (Jadi) tidak satu saja. Kalau sudah satu saja, itu sudah bisa dibilang gulma (tumbuhan pengganggu) kayak enceng gondok," papar Cynthia.
"Kemunculan ikan yang sensitif, seperti ikan koi, juga menjadi salah satu indikator melihat kesehatan dari danau (atau sungai)," imbuhnya.
ADVERTISEMENT