news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kurang Tidur Bisa Tingkatkan Risiko Terkena Penyakit Jantung

25 Februari 2019 20:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sakit jantung.  Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sakit jantung. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Kesehatan jantung ternyata dipengaruhi oleh banyak hal. Bukan cuma dipengaruhi oleh pola makan dan aktivitas fisik, melainkan juga oleh pola istirahat.
ADVERTISEMENT
Sebuah hasil penelitian yang dilakukan para peneliti di Massachusetts General Hospital (MGH), Amerika Serikat, menyatakan pola tidur yang berantakan memiliki dampak yang berbahaya untuk kesehatan.
Para peneliti mengatakan, pola tidur yang baik dapat mencegah penumpukan plak arteri yang disebut aterosklerosis. Sebaliknya, orang yang memiliki pola tidur buruk dapat meningkatkan produksi sel darah putih, yang dikenal sebagai kontributor utama aterosklerosis.
Jam tidur yang berantakan. Foto: Thinkstock
Aterosklerosis sendiri adalah penyempitan dan penebalan pembuluh darah arteri karena penumpukan plak pada dinding arteri. Kondisi ini bisa menyebabkan penyakit jantung.
"Kami telah menemukan bahwa tidur membantu mengatur produksi di sumsum tulang sel radang dan kesehatan pembuluh darah dan, sebaliknya, gangguan tidur merusak kendali produksi sel radang, menyebabkan lebih banyak peradangan dan lebih banyak penyakit jantung," kata Filip Swirski dari MGH Center for System Biology, salah satu peneliti dalam riset ini.
ADVERTISEMENT
Swirski dan timnya telah mengamati tikus yang secara genetik dibuat untuk mengalami aterosklerosis akibat pola tidur buruk.
Para tikus dibagi dalam dua kelompok A dan B. Kelompok A, para tikus dibiarkan tidur. Sedangkan Kelompok lain, diganggu dengan suara bising. Seperti manusia, para tikus ini terbangun dari tidur karena tidak nyaman dengan suara bising.
Hasilnya, tikus yang kurang tidur membentuk plak lebih besar dan tingkat monosit dan neutrofil lebih tinggi. Monosit dan neutrofil adalah sel-sel inflamasi yang berkontribusi pada aterosklerosis.