news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Langka, di Australia Ada Sepasang Anak Kembar Semi Identik

2 Maret 2019 9:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ibu Hamil Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu Hamil Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Ada anak kembar unik di Australia. Menurut tim dokter yang menangani, anak kembar ini adalah salah satu pasang manusia terlangka yang pernah didokumentasikan.
ADVERTISEMENT
Kedua anak ini adalah kembar semi identik. Mereka memiliki DNA yang sama dari sisi ibunya, tapi hanya mendapat sedikit susunan genetik dari ayahnya.
Mereka disebut manusia langka karena sebelumnya hanya ada satu kasus serupa yang pernah tercatat. Uniknya lagi, kembar semi identik mereka pertama kali diketahui saat masih di dalam kandungan ibunya.
Kisah anak kembar semi identik ini dilaporkan dengan detail di The New England Journal of Medicine. Menurut tim periset, anak-anak ini adalah kembar jenis sesquizygotic. Artinya, mereka seperti berada di titik tengah antara kembar fraternal dan kembar identik.
Di antara Kembar Identik dan Fraternal
Ilustrasi sperma Foto: THINKSTOCK
Kembar fraternal terjadi ketika dua sel sperma berbeda membuahi dua sel telur yang berbeda juga. Artinya akan ada dua zigot berbeda, lalu keduanya akan sampai di uterus dan tumbuh sebagai embrio. Mereka secara genetik memiliki kemiripan sekitar 50 persen dan lahir di waktu yang sama.
ADVERTISEMENT
Adapun anak kembar identik bisa terbentuk ketika satu sel sperma membuahi satu sel telur, tapi zigot-nya terbagi menjadi dua embrio. Masing-masing memiliki campuran DNA genetik dari ibu dan ayahnya.
Pada kasus anak kembar semi identik ini, para peneliti berteori bahwa dua sel sperma secara bersamaan membuahi satu sel telur yang sama. Biasanya kejadian itu berakhir dengan keguguran, karena manusia biasanya tidak bisa berkembang dengan tiga set kromosom berbeda.
Tapi entah bagaimana, zigot yang terbentuk bisa mendapatkan DNA yang berasal dari tiga set kromosom itu. Akibatnya, ada tiga grup sel yang terbentuk.
Pertama, sel yang memiliki DNA ibu dan DNA sel sperma nomor 1. Kedua, sel dengan DNA ibu dan DNA sel sperma nomor 2. Lalu yang ketiga, sel dengan DNA sperma nomor 1 dan 3. Tapi grup ketiga akhirnya kalah dengan dua grup sel lainnya yang memiliki DNA dari kedua orang tua.
ADVERTISEMENT
Dari dua grup yang tersisa itu, muncul dua embrio yang kemudian menjadi anak kembar.
"Mereka 100 persen identik pada sisi ibu dan 78 persen identik pada sisi ayah, jadi ini rata-ratanya 89 persen identik," ujar Michael Gabbett, ahli genetika di Queensland University of Technology sekaligus penulis utama riset, kepada Gizmodo.
Kelainan Kromosom
Pembuahan dispermik diikuti oleh bermacam-macam heterogoneik dari genom ayah yang berbeda menjadi blastomer yang terpisah. Foto: The New England Journal of Medicine
Gabbet dan koleganya, Nicholas Fisk, bersama-sama menangani kondisi si kembar di Royal Brisbane and Women’s Hospital pada 2014 lalu. Sejak awal masa kehamilan, telah diketahui bahwa si ibu akan memiliki anak kembar. Tapi baru pada trimester kedua tim dokter menyadari ada yang berbeda.
"Hasil ultrasound (USG) pada minggu keenam menunjukkan sebuah plasenta dan posisi kantong ketuban yang mengindikasikan bahwa ia akan memiliki bayi kembar identik," ujar Fisk.
ADVERTISEMENT
"Tapi, hasil USG pada minggu ke-14 menunjukkan bahwa bayi kembarnya adalah laki-laki dan perempuan, suatu hal yang tidak mungkin bagi bayi kembar identik," tambah dia.
Fisk dan timnya mempelajari literatur medis untuk melihat apakah ada kasus kembar semi identik seperti ini. Mereka hanya berhasil menemukan satu kasus serupa. Kasus itu terjadi pada 2007 di Amerika Serikat.
Keunikan anak kembar semi identik di Australia ini adalah, satu anak kembar memiliki 50-50 dari kromosom XY dan XX. Sementara yang lainnya memiliki 90-10 dari kromosom XX dan XY. Tapi masing-masing anak kembar ini secara anatomi memiliki jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Sedihnya, bayi perempuan mengalami kelainan. Ia mengalami penggumpalan darah setelah lahir, sehingga tangan kanannya harus diamputasi. Selain itu, ia juga didiagnosis mengalami disgenesis gonad alias sindrom Turner. Sindrom Turner sendiri adalah penyakit keturunan akibat kelainan kromosom seks yang hanya terjadi pada wanita.
ADVERTISEMENT
Akibatnya bagian genital dari si bayi perempuan tidak berkembang secara normal dan memiliki risiko tinggi mengalami kanker. Jadi, ovariumnya terpaksa diangkat.