LAPAN: Hari Tanpa Bayangan Penting untuk Edukasi Publik

9 Oktober 2018 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayangan para pemain pantomim di CFD (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bayangan para pemain pantomim di CFD (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah warganet mengeluhkan suhu yang terasa lebih panas pada hari ini, Selasa (9/10). Mereka menumpahkan pertanyaan di media sosial akan apa yang sesungguhnya terjadi.
ADVERTISEMENT
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin menuturkan, suhu yang terasa lebih panas disebabkan fenomena hari tanpa bayangan yang menyambangi Indonesia.
"Hari tanpa bayangan adalah sebutan populer untuk kondisi astronomis matahari tepat berada di atas kepala pada tengah hari. Setiap daerah berbeda, bergantung bintangnya," kata Thomas saat dihubungi kumparan, Selasa (910).
Oleh sebab itu, tak mengherankan bila masyarakat merasakan panas yang sedikit lebih tinggi dibanding hari biasa. "Suhu yang terasa lebih panas disebabkan karena matahari berada tepat di atas kepala," tambahnya.
Bumi (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Bumi (Foto: Wikimedia Commons)
Thomas menambahkan, peristiwa tersebut dapat terjadi pada awal Oktober dan awal Februari setiap tahunnya di Pulau Jawa. Masyarakat pun tak perlu khawatir akan adanya fenomena tersebut.
ADVERTISEMENT
"Dampaknya hampir tidak ada, namun menarik untuk edukasi publik tentang perubahan posisi matahari sepanjang tahun karena kemiringan sumbu rotasi bumi," katanya.
Pada Selasa (9/10) sekitar pukul 11.35 WIB, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, wilayah Indonesia yang mengalami hari tanpa bayangan adalah Jakarta dan Serang.