LAPAN: Indonesia Aman dari Kejatuhan Stasiun Antariksa Tiangong-1

2 April 2018 8:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stasiun luar angkasa Tiangong-1. (Foto: The Aerospace Corporation)
zoom-in-whitePerbesar
Stasiun luar angkasa Tiangong-1. (Foto: The Aerospace Corporation)
ADVERTISEMENT
Prediksi yang ditakutkan selama ini: Indonesia akan kejatuhan stasiun luar angkasa Tiangong-1, meleset. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sudah memastikan stasiun milik China itu tak akan jatuh di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut pantauan terkini LAPAN pada Senin (2/4) pukul 00.50 WIB, Indonesia aman dari kejatuhan Tiangong-1. Hal ini disampaikan langsung oleh peneliti astronomi dan astrofisika LAPAN yang bertugas mengamati jatuhnya Tiangong-1, Tiar Dani.
"Lintasan terakhir Tiangong-1 tidak akan melewati Indonesia," jelasnya saat dihubungi kumparanSAINS (kumparan.com), Senin (2/4).
Tiar, yang menghabiskan waktu begadang semalaman untuk mengawasi Tiangong-1, memperkirakan re-entry atau masuk kembali ke dalam atmosfer Bumi Tiangong-1 terjadi di antara Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik. LAPAN akan terus mengawasi titik jatuh dari stasiun luar angkasa tersebut.
"Kemungkinan jatuh di Samudra Pasifik, tapi masih belum diketahui pasti titik (jatuh)nya," papar Tiar.
Data terbaru yang LAPAN miliki menunjukkan, lintasan terakhir Tiangong-1 akan melewati Samudra Atlantik, benua Afrika, wilayah Asia Tengah hingga Timur, dan kemudian berakhir di Samudra Pasifik.
ADVERTISEMENT
Tiangong-1 kini berada pada ketinggian sekitar 140 kilometer di atas permukaan Bumi. Menurut Tiar, pada ketinggian tersebut suatu objek akan memiliki kecepatan sekitar delapan kilometer per detik.
Ia berkata ketika objek melakukan re-entry ke Bumi, pada ketinggian 120 kilometer, dalam hitungan menit objek itu akan sampai di permukaan Bumi, darat maupun laut.
"Pada ketinggian 120 kilometer itu sudah masuk pada daerah atmosfer bawah. Atmosfer ini adalah tempat pesawat terbang berada, nah itu atmosfernya jauh lebih padat dan membuat jatuhnya lebih cepat," kata Tiar.