lmuwan: Badai Dorian Sebabkan Spesies Burung Langka di Bahama Punah

6 September 2019 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Badai Dorian terlihat dari satelit Amerika Serikat (3/9). Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Badai Dorian terlihat dari satelit Amerika Serikat (3/9). Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Badai Dorian telah menyebabkan kehancuran besar di Bahama. Dengan kecepatan angin hingga 297 kilometer, badai tersebut mampu memorakporandakan ribuan rumah, 70.000 orang membutuhkan bantuan, dan 23 orang lainnya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Badai Dorian tampaknya tidak hanya merenggut nyawa manusia dan infrastruktur di Bahama, tetapi juga kehidupan liar di pulau-pulau yang ada di sekitarnya, dan bahkan mungkin telah menyebabkan spesies burung langka punah.
Menurut Diana Bell, seorang profesor biologi konservasi di University of East Anglia (UEA), Inggris, selain sebagai bencana kemanusiaan di Bahama utara, ada kemungkinan badai ini juga menyebabkan bencana ekologis karena pengaruhnya terhadap hutan pinus Karibia, yang berisi spesies burung unik dan satwa liar lainnya.
Personel Coast Guard AS mengevakuasi pasien saat Badai Dorian menghantam Bahama, Selasa (3/9). Foto: Brandon Murray/U.S. Coast Guard District 7/Handout via REUTERS
“Badai Dorian adalah badai kategori 5 yang bergerak sangat lambat, melintas Grand Bahama dan Pulau Abacos yang menyebabkan kerusakan melalui angin, hujan, dan gelombang badai air pada infrastruktur dan sisa habitat hutan pinus Karibia seperti spesies burung Bahama yang terancam punah,” kata Bell kepada Newsweek.
ADVERTISEMENT
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh para ilmuwan UEA mengungkapkan, spesies burung yang berasal di pulau-pulau di Bahama, salah satunya burung Bahama nuthatch sedang berada diambang kepunahan. Badai Dorian ini, kata Bell, bisa mendorong kepunahan yang nyata bagi burung-burung itu.
"Survei pada tahun 2018 menunjukkan bahwa jumlah Bahama nuthatch yang belum tercatat sejak Badai Matius pada tahun 2016, mungkin turun menjadi 1-2 ekor," kata Bell. "Bagaimana burung kecil dapat bertahan hidup dalam kondisi ini di habitat yang sudah sangat terfragmentasi."
Tim peneliti mengatakan, spesies ini telah mengalami penurunan tajam sejak 2004. Kala itu, mereka diperkirakan ada 1.800 ekor yang masih hidup.
Burung Bahama nuthatch. Foto: flickr/Virginia (Ginny) Sanderson
Bahama nuthatch telah lama terancam eksistensinya oleh kerusakan habitat yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penebangan, perkembangan wisata, dan yang terbaru disebabkan oleh badai. Burung yang hanya bersarang di pohon pinus tinggi ini juga terancam oleh spesies invasif.
ADVERTISEMENT
"Kita perlu memulihkan habitat endemik yang akan berevolusi menghadapi angin topan, tidak hanya di pulau-pulau samudera tetapi juga di seluruh dunia untuk membantu memitigasi meningkatnya peristiwa cuaca ekstrem yang terkait dengan perubahan iklim," kata Bell.
Sedangkan burung endemik Bahama lain yang juga terancam adalah Bahama Swallow, Bahama Warbler, dan Bahama Yellowthroat. "Kami sekarang harus bertanya apakah burung seperti burung Bahama dan spesies lain yang bergantung pada hutan pinus telah selamat dari angin yang sangat besar, curah hujan, dan gelombang badai yang disebabkan oleh badai ini," kata Bell dalam sebuah pernyataan.