Lukisan Pablo Picasso Terungkap Dibuat di Atas Lukisan Seniman Lain

18 Februari 2018 20:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penelitian terhadap lukisan Pablo Picasso (Foto: Art Gallery of Ontario)
zoom-in-whitePerbesar
Penelitian terhadap lukisan Pablo Picasso (Foto: Art Gallery of Ontario)
ADVERTISEMENT
Dari sebuah pengujian terbaru terungkap, ternyata seniman besar Pablo Picasso melukis salah satu lukisan masterpiece-nya di atas lukisan seniman lain. Lukisan Picasso yang dimaksud di sini adalah lukisannya yang berjudul "La Miséreuse Accroupie” atau "The Crouching Beggar".
ADVERTISEMENT
Lukisan tersebut memperlihatkan gambar seorang wanita berjubah yang sedang berjongkok.
Dalam pengujian ilmiah terhadap lukisan tersebut diketahui, Picasso membalik kanvas dari lukisan seniman lain secara 90 derajat dan kemudian menggunakan garis puncak tebing lukisan lain itu sebagai garis punggung wanita dalam lukisannya.
Penemuan ini merupakan bagian dari proyek besar yang meneliti karya-karya besar Picasso, termasuk karya-karya patungnya.
Dalam temuan terpisah, tim peneliti yang sama berhasil melacak komponen logam-logam dari patung-patung perunggu Picasso dan menemukan bagaimana kekurangan logam perang pada tahun 1940-an mempengaruhi bahan-bahan untuk pembuatan patung-patung seniman besar asal Spanyol ini.
Lukisan Picasso ketika dimiringkan 90 derajat (Foto: Art Gallery of Ontario)
zoom-in-whitePerbesar
Lukisan Picasso ketika dimiringkan 90 derajat (Foto: Art Gallery of Ontario)
Bagaimana Lukisan Picasso di Atas Lukisan Seniman Lain Terungkap?
Dalam pengujian terhadap lukisan Picasso yang berjudul "La Miséreuse Accroupie" itu, para peneliti dari Northwestern University and Art Institute of Chicago Center for Scientific Studies in the Arts, Art Gallery of Ontario, dan National Gallery of Art in Washington, D.C., menggunakan metode pencitraan non-invasif untuk mengintip lapisan di bawah lapisan cat minyak yang terlihat.
ADVERTISEMENT
Secara khusus, para peneliti menggunakan sinar X fluoresensi yang dapat mengungkapkan unsur-unsur yang membentuk suatu material, bersama dengan metode yang disebut pencitraan hiperspektral reflektansi inframerah, yang dapat mengambil gambar yang terlihat oleh sinar inframerah.
"Kami sekarang dapat mengembangkan kronologi dalam struktur lukisan untuk menceritakan sebuah cerita tentang gaya pengembangan seniman dan kemungkinan pengaruh-pengaruhnya," kata Sandra Webster-Cook, konservator senior lukisan di Art Gallery of Ontario, dalam sebuah pernnyataan yang dilansir Live Science.
Fokus Penelitian pada Patung Picasso Beda dengan Penelitian pada Lukisannya
Penyelidikan terhadap patung-patung Picasso, lebih memusatkan perhatian pada materi-maateri pembentuknya daripada proses artistiknya. Tim peneliti yang sama juga menggunakan sinar X fluoresensi untuk menentukan komposisi logam-logam yang digunakan untuk membentuk 39 patung perunggu Picasso yang dipentaskan antara tahun 1905 sampai 1959 serta 11 patung lembaran logam yang dibuat pada tahun 1960-an.
ADVERTISEMENT
Dari riset ini para peneliti menemukan, lima patung perunggu Picasso yang dicetak di Paris selama Perang Dunia II dibuat di pengecoran logam asal Prancis, Emile Robecchi. Robecchi memang dikenal telah sering berkolaborasi dengan Picasso.
Menariknya, paduan material-material yang digunakan dalam pembuatan patung selama periode ini berubah secara dramatis dari satu patung ke patung lainnya. Para peneliti menyebut, hal ini kemungkinan disebabkan oleh langkanya logam di Prancis. Sebab, pada saat itu Jerman banyak menggunakan bahan-bahan logam dari Perancis untuk keperluan perangnya.
"Dalam konteks meningkatnya studi material tentang praktik lukisan Picasso, penelitian kami memperluas potensi penyelidikan ilmiah terhadap produksi tiga dimensi seniman tersebut," kata Emeline Pouyet, ilmuwan material di Center for Scientific Studies in the Arts.
ADVERTISEMENT
"Bukti material dari patung-patung itu sendiri dapat diungkap oleh analisis ilmiah untuk pemahaman yang lebih dalam tentang proses pembuatan patung perunggu Picasso dan sejarah seniman, dealer dan pengecoran dalam produksi patung modern tersebut."
Selain dikenal sebagai pelukis dan pematung, Picasso juga mahir dalam membuat karya grafis, keramik, kostum penari balet sampai tata panggung. Dengan semua bakat dan karyanya itu, selama hidupnya seniman jenius yang lahir pada tahun 1881 ini lebih dikenal sebagai pelukis revolusioner.
Ia disebut sebagai salah satu pelopor Kubisme, sebuah gaya seni yang menggambarkan benda-benda secara abstrak dan dari berbagai sudut pandang sekaligus. Namun begitu, lukisan berjudul "La Miséreuse Accroupie" yang diteliti di atas adalah lukisan yang berkomposisi lebih realistis.
ADVERTISEMENT
Lukisan tersebut memperlihatkan gambar seorang wanita dengan jubah hijau dan gaun biru sedang meringkuk dengan latar belakang berwarna abu-abu. Picasso melukisnya selama "Periode Biru", yakni antara tahun 1901 sampai 1904. Periode Biru adalah masa ketika Picasso jarang menggunakan warna selain biru dan biru-hijau dalam lukisan-lukisannya.
Lukisan "La Miséreuse Accroupie” karya Picasso (Foto: Art Gallery of Ontario)
zoom-in-whitePerbesar
Lukisan "La Miséreuse Accroupie” karya Picasso (Foto: Art Gallery of Ontario)