news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Makan Jangkrik Ternyata Baik untuk Pencernaan

12 Agustus 2018 19:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kumpulan jangkrik. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Kumpulan jangkrik. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Di beberapa wilayah, makanan berbahan dasar serangga bukanlah sesuatu yang aneh, termasuk makanan dari jangkrik.
ADVERTISEMENT
Memakan serangga ternyata baik untuk tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa tubuh manusia sebenarnya dapat mencerna serangga dengan baik. Selain itu, serangga juga kaya akan nutrisi, seperti protein, vitamin, mineral, dan lemak sehat.
Selain kaya gizi, memakan jangkrik ternyata dapat meningkatkan jumlah bakteri usus sehat yang dapat mengurangi peradangan dalam tubuh.
"Serangga yang bisa dimakan kini semakin diminati," kata Valerie Stull, ahli nutrisi dari University of Wisconsin-Madison Nelson Institute for Environmental Studies. "Di Eropa dan AS, serangga dianggap sebagai sumber protein yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dibandingkan hewan ternak biasa."
Ternak jangkrik (Foto: Reuters/Francois Lenoir)
zoom-in-whitePerbesar
Ternak jangkrik (Foto: Reuters/Francois Lenoir)
Serangga juga mengandung serat, seperti serat mengandung kitin yang terdapat pada eksoskeleton (rangka luar) mereka yang berbeda dari serat yang terdapat dalam buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui manfaat serangga bagi pencernaan ini, peneliti merekrut 20 orang dewasa yang sehat berusia 18 hingga 48 tahun. Selama dua minggu, setengah dari kelompok ini memakan muffin atau shake untuk sarapan dan ditambah 25 gram jangkrik bubuk. Adapun separuh lainnya sarapan tanpa jangkrik. Kemudian, pada dua minggu setelahnya, mereka mengonsumsi makanan biasa lagi.
Mencoba  makan jangkrik (Foto: Reuters/Francois Lenoir)
zoom-in-whitePerbesar
Mencoba makan jangkrik (Foto: Reuters/Francois Lenoir)
Peneliti menemukan adanya peningkatan enzim metabolik yang terkait dengan kesehatan usus dan penurunan protein peradangan dalam plasma darah yang disebut TNF-alpha yang muncul dalam berbagai penyakit seperti kanker, depresi berat, Alzheimer, dan penyakit radang usus.
Mereka juga menemukan peningkatan yang signifikan dari jumlah bakteri yang disebut Bifidobacterium animalis. Bakteri ini membawa berbagai manfaat kesehatan, termasuk peningkatan respons kekebalan dan kesehatan serta melancarkan pencernaan.
ADVERTISEMENT
"Studi yang sangat kecil ini menunjukkan bahwa serangga di masa depan dapat dijadikan sebagai sumber makanan yang berkelanjutan," kata Stull.
Hasil riset tim peneliti ini telah dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports.