Manusia Terlama di Luar Angkasa Ungkap Sulitnya Buang Air di ISS

29 Mei 2018 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Astronaut NASA, Peggy Whitson. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Astronaut NASA, Peggy Whitson. (Foto: NASA)
ADVERTISEMENT
Peggy Whitson adalah manusia terlama yang pernah berada di luar angkasa. Ia menghabiskan waktu selama 665 hari di luar angkasa, dan telah kembali ke Bumi pada September 2017.
ADVERTISEMENT
Bagi Whitson, pengalamannya selama 665 hari menikmati keindahan Bumi dan alam semesta dari jendela Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) adalah suatu hal berharga yang tidak akan terlupakan seumur hidupnya.
Tapi, satu pengalaman yang kurang mengenakkan untuknya selama berada di luar angkasa. Ia kesulitan ketika harus menghadapi "panggilan alam" alias pergi ke toilet.
"Tinggal di stasiun luar angkasa belum bisa dibilang sebagai menginap di hotel," ujar Whitson, dilansir Business Insider.
"Saya rasa lebih mirip dengan pergi berkemah," tambahnya.
Peggy Whitson Mendarat dengan Selamat (Foto: REUTERS/Sergei Ilnitsky)
zoom-in-whitePerbesar
Peggy Whitson Mendarat dengan Selamat (Foto: REUTERS/Sergei Ilnitsky)
Sebenarnya, toilet yang ada di ISS sekarang tidaklah seburuk popok dewasa yang harus dikenakan para astronaut saat menjalani misi Apollo di tahun 1960 sampai 1970-an.
Namun, toilet buatan Rusia yang ada di ISS tetaplah tidak begitu nyaman untuk digunakan. Setidaknya itu yang dirasakan Whitson selama di sana.
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk buang air kecil masih cukup mudah," papar Whitson.
Untuk buang air kecil para astronaut harus mengenakan sebuah corong yang ujungnya dilengkapi dengan suatu kipas yang menghisap air seni mereka, agar tidak terbang di dalam kondisi gravitasi nol.
Kemudian air seni tersebut diolah selama delapan hari sebelum akhirnya bisa digunakan sebagai air minum bagi para astronaut.
Meski cukup simpel digunakan saat buang air kecil, tantangan sebenarnya adalah saat para astronaut buang air besar.
"Buang air besar lebih sulit karena kita harus mencoba 'menembak' target yang cukup kecil," katanya.
Untuk buang air besar, para penghuni ISS harus di atas suatu kloset kecil yang berada di atas tabung alumunium. Di dalam kloset tersebut juga ada kipas yang bisa menghisap tinja.
Peggy Whitson, manusia terlama di luar angkasa. (Foto: Peggy Whitson/Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Peggy Whitson, manusia terlama di luar angkasa. (Foto: Peggy Whitson/Twitter)
Setelah astronaut selesai melakukan hajatnya, tinja akan ditutup dalam suatu kantung plastik, dan kemudian dibuang dari ISS.
ADVERTISEMENT
"Saat plastik tersebut penuh, Anda harus memasukkannya (tinja) dengan tangan Anda sendiri," ujar Whitson sambil tersenyum.
Ia juga menjelaskan bahwa kadang-kadang, proses tersebut tidak berjalan mulus, ada kejadian seperti malfungsi toilet yang membuat astronaut harus menangkap "tinja" yang melayang-layang.
Tinja yang sudah berada di dalam kantung nantinya akan dibuang dengan cara diluncurkan ke atmosfer Bumi. Nantinya sampah-sampah itu akan terbakar habis.
"Kami mengirimkan mereka (sampah) pada lintasan yang akan membuatnya terbakar," jelasnya.
Bagi Anda yang penasaran dengan bagaimana cara toilet bekerja di ISS bisa melihatnya di video ini.